jpnn.com - SEOUL - Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pangkalan militer yang terletak di Seoul, Jumat (21/8).
Seperti dilansir dari Yonhap, pihak Cheong Wa Dae (Rumah Biru, sebutan untuk kantor kepresidenan Republik Korea Selatan) mengatakan, presiden wanita itu melakukan kunjungan mendadak usai ketegangan memuncak antara Negeri Ginseng dengan Korea Utara. Bahkan dua negara sudah mulai saling bertukar menembakkan roket ke daerah tetangga.
BACA JUGA: FOTO: Begini Suasana Rapat Darurat
Dua pihak yang berseteru sama-sama bersikukuh bahwa bukan mereka yang memicu ketegangan. Utara menuding Selatan, begitu juga sebaliknya.
Korea Utara lewat pemimpin tertingginya, Kim Jong-Un sudah menyatakan pasukannya siaga perang. Ini menyusul anggapan mereka bahwa Korea Selatan telah melakukan propaganda yang membuat perbatasan dijaga superketat. Utara mengancam akan mengambil tindakan militer, kecuali Selatan menghentikan propagandanya.
BACA JUGA: Kim Jong Un Perintahkan Pasukannya Siaga Perang
Tentara Korea Selatan menembakkan artileri 155 milimeter. Foto: yonhap
BACA JUGA: KOREA MENCEKAM! Utara dan Selatan Jual Beli Serangan Roket
Pada Kamis (20/8), Korea Utara memberikan 48 jam ultimatum untuk Korea Selatan untuk mengakhiri perang psikologis, jika tidak maka akan meluncurkan aksi militer yang kuat.
Korea Selatan? Mereka menolak permintaan Korut dan ini telah memicu kekhawatiran bakal terjadi bentrokan militer antara kedua belah pihak.
Korea Selatan mengklaim bahwa perang psikologis mereka lakukan sebagai pembalasan atas serangan ranjau darat baru-baru ini, yang memakan korban tentara Korea Selatan. Selatan menuduh Utara menanam ranjau di dalam zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea. Tuduhan yang dibantah keras pihak Korea Utara. Menegangkan! (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... AWAS! Udang Montok karena Disuntik Jelly
Redaktur : Tim Redaksi