SEOUL - Semenanjung Korea semakin tegangPasca tembakan artileri Korea Utara (Korut) yang menewaskan dua marinir dan dua warga sipil Korea Selatan (Korsel) Selasa lalu (23/11), dua negara bertetangga itu saling tebar ancaman
BACA JUGA: Israel Buldoser Masjid Palestina
Rencana Korsel untuk melakukan latihan perang dengan Amerika Serikat (AS) disebut Korut sebagai penabuh genderang perangTerprovokasi rencana Korsel dan AS untuk menghelat latihan perang bersama di Laut Kuning, militer Korut menggelar latihan tembak kemarin (26/11)
BACA JUGA: Kamboja Berkabung Nasional
Mereka menembakkan artileri dari lokasi yang tidak terlalu jauh dari Pulau YeonpyeongBACA JUGA: Wanita Prancis Demonstrasi Pakai Rok Mini
Demikian juga penduduk di Pulau Baengnyeong, yang lokasinya tidak jauh dari YeonpyeongSebagian besar warga di dua pulau paling luar Korsel itu lantas memutuskan untuk eksodusMereka khawatir, latihan bersama militer Korsel dan AS yang akan dimulai Minggu besok (28/11) berubah menjadi perang"Ini seperti suasana tenang yang datang menjelang badaiSetelah melihat yang terjadi di Yeonpyeong Selasa lalu, warga cemas dan berbondong-bondong meninggalkan pulau," kata pejabat setempat
Kemarin, kapal induk AS yang akan menjadi instrumen penting latihan gabungan empat hari itu dilaporkan tiba di Laut KuningLaporan itu membuat Pyongyang kebakaran jenggot"Situasi di Semenanjung Korea sudah semakin mendekati perangApalagi, pihak-pihak yang gemar memantik konflik berencana menggelar latihan perang bersama menarget (Korut)," terang kantor berita pemerintah Korut KCNA
Bersamaan dengan itu, Jenderal Walter Sharp tiba di KorselDia juga berkunjung ke Yeonpyeong dan memeriksa kerusakan yang ditimbulkan artileri KorutMenurut dia, serangan itu merupakan pelanggaran terhadap gencatan senjata dua Korea yang sudah diteken pada 1953"Kami akan menginvestigasi serangan ini dan mengimbau Korut berhenti melakukan aksi provokatifnya," ujar komandan militer AS di Korsel itu
Kamis lalu (25/11), Tiongkok juga mengecam rencana Korsel dan AS untuk melakukan latihan militer bersama di Semenanjung KoreaKemarin, negara sekutu Korut itu kembali menerbitkan peringatanSebab, menurut mereka, lokasi latihan militer bersama Korsel dan AS itu masuk zona eksklusif ekonomi merekaJika tetap nekat melakukan latihan bersama, Beijing yakin ketegangan akan bertambah.
"Sikap kami sudah jelasKami menentang pihak manapun yang melakukan aksi militer di wilayah eksklusif kami tanpa izin," tandas Hong Lei, jubir Kementerian Luar Negeri Tiongkok, seperti dikutip Associated PressTidak menutup kemungkinan, Beijing bakal membalas aksi yang mereka anggap provokatif dalam latihan militer bersama Korsel dan AS itu
Tapi, AS bergemingMereka menegaskan bahwa latihan militer bersama itu sudah dijadwalkan jauh sebelum Korut menembakkan artilerinya ke Yeonpyeong"Latihan bersama ini sifatnya defensif dan tidak ada hubungannya dengan aksi provokatif KorutIni merupakan wujud komitmen AS terhadap keamanan regional Semenanjung Korea," terang militer Negeri Paman Sam dalam pernyataan tertulis
Sementara itu, Presiden Korsel Lee Myung-bak menunjuk menteri pertahanan yang baruKemarin, dia menunjuk mantan kepala staf gabungan militer Korsel, Kim Kwan-jin, sebagai pengganti Kim Tae-young"Menteri baru bertugas mengembalikan kepercayaan rakyat kepada militerDia juga wajib memberikan suntikan moral kepada militer agar bisa menunaikan tugas dengan lebih baik," ujar Lee(hep/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menhan Korsel Mundur
Redaktur : Tim Redaksi