Kostrad Masih Tertutup soal Anggota DPR Terlibat Narkoba di Perumahan Tentara

Selasa, 23 Februari 2016 – 17:51 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Kepala Penerangan Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) Letnan Kolonel Infanteri Heru Dwi Wahana membenarkan adanya operasi narkoba di perumahan Kostrad di Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Senin (22/2).  Heru menegaskan, saat ini pihaknya mendalami adanya anggota TNI yang terlibat.

"Ini kami masih lakukan pendalaman internal," tegas Heru menjawab JPNN.Com, Selasa (23/2).

BACA JUGA: Dilaporkan ke MKD, Akom: Ini Manuver yang Takut Tersaingi

Karenanya, Heru mengaku tak bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait pengungkapan yang menjerat oknum TNI, Polri, masyarakat sipil serta oknum DPR itu. "Kami belum bisa sampaikan lebih jelas," ujar Heru.

Yang pasti, ia menegaskan pendalaman masih terus dilakukan di internal mereka. "Kostrad berkomitmen dalam pemberantasan narkoba," tuntas Heru.

BACA JUGA: Dipanggil Polisi, Anak Bekas Wapres Minta Penjadwalan Ulang

Sebelumnya, Polisi Militer (POM) TNI AD dikabarkan menggelar razia di kompleks perumahan Kostrad di kawasan Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Senin (22/2). Hasilnya bukan hanya TNI yang terjaring, tetapi juga ada personel Polri dan anggota DPR.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pengungkapan itu berawal dari tes urine terhadap 146 personel TNI AD. Hasilnya,  tiga personel diduga positif narkoba. Yakni, Sertu AS, Kopka Nas, Kopka Bam.

BACA JUGA: Penundaan Revisi UU KPK Demi Amankan...

Dari pemeriksaan awal di telepon seluler, Bam ternyata bukan sekadar pemakai. Sebab, ada indikasi bahwa ia juga sebagai pengedar narkoba dan beking judi toto gelap.

Dari pengembangan, tim juga menduga ada enam warga sipil berinisial H, O, J, S dan S yang diduga sebagai kurir dan pemakai. Sedangkan anggota DPR yang terseret adalah IH. Salah satu politikus yang disebut-sebut anak bekas wakil presiden itu menjadi pembeli narkoba dari Serka Kar.

Selain itu, terungkap pula lima personel Polri diduga juga sebagai pembeli. Yakni Briptu E, Aiptu A, Bripka AB, Aipda W, san Aiptu A, serta seorang oknum TNI Pratu A.

Total yang diduga terlibat adalah delapan oknum TNI AD, lima anggota Polri dan enam sipil. Dari unsur sipil itu termasuk anggota DPR berinisial IH yang merujuk pada nama politikus PPP, Ivan Haz.(boy/JPNN)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Andri Lindungi Pejabat MA dari Jeratan KPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler