jpnn.com, MAROS - Kepala BPPSDMP Kementan Prof. Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa Kostratani menempatkan penyuluh di tempat terhormat dan strategis dengan interkonektivitas internet of things.
Pernyataan Prof Dedi ini langsung mendapat tepuk tangan dari para penyuluh di BPP Bantingmurung model Kostratani di Maros Sulawesi Selatan, Senin (27/7).
BACA JUGA: BPPSDMP Kementan Perkuat BPP Kostratani
"Kostratani adalah instruksi Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL). Kami harus bangun BPP dengan sarana IT agar seluruh BPP saling terhubung terkoneksi," ujarnya.
BPP Bantingmurung sebagai model kostratani siap membangun pertanian dari Sulsel hingga ke seluruh nusantara.
BACA JUGA: Pertanian Tak Boleh Berhenti, BPPSDMP Kementan Bahas Implementasi Closed Loop
“Semangat dan support penyuluh pertanian di BPP menjadi modal utama penggerak pertanian yang saling terkoneksi dengan IT,” ungkap Prof. Dedi.
Prof Dedi menyatakan, pihaknya terus memperkuat penyuluh dengan melengkapi sarana IT- nya.
BACA JUGA: Keuletan KWT Liman Benawi Dapat Pujian dari BPPSDMP Kementan
"Sejarah telah membuktikan bahwa penyuluh adalah SDM unggulan yang mampu menjugkirbalikkan persepsi dunia dari negara pengimpor menjadi negara swasembada beras," katanya.
Berkat penyuluh petani mampu menerapkan pertanian berkelanjutan dengan pemupukan, pengairan, pengendalian hama penyakit, penggunaan alat mesin pertanian hingga pemasaran.
Penyuluh dan BPP Reborn di era 4.0. dalam Kostratani (Komando Strategis Pembangunan Pertanian).(ikl/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi