Kota Surabaya Menjalankan Langkah Cerdas Cegah Omicron, Bagaimana dengan Jakarta?

Jumat, 17 Desember 2021 – 18:14 WIB
Dokumentasi - Salah satu kegiatan Kampung Tangguh saat penanganan COVID-19 di perkampungan Kota Surabaya saat pendemi. (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya)

jpnn.com, SURABAYA - Kota Surabaya punya langkah cerdas untuk mencegah penyebaran varian baru COVID-19, Omicron.

Pemerintah Kota Surabaya mengaktifkan kembali Kampung Tangguh 'Wani Jogo Suroboyo', menyusul ditemukannya kasus Omricon di Indonesia.

BACA JUGA: Omicron Masuk Indonesia, Iwan Fals Berkomentar Begini

"Pak wali kota (Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi) meminta camat dan lurah agar mengaktifkan kembali Satgas Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo di wilayah masing-masing," ujar Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto di Surabaya, Jumat (17/12).

Menurut dia, setelah varian Omicron ditemukan di Indonesia, Pemkot Surabaya langsung bergerak cepat untuk melakukan antisipasi.

BACA JUGA: Orang Tertua Berusia 112 Itu Meninggal Dunia, ini Penyebabnya

Salah satunya dengan menyiagakan kembali kampung-kampung tangguh yang tersebar di berbagai penjuru Kota Pahlawan.

Irvan mengatakan Satgas Kampung Tangguh tetap diberdayakan untuk waspada.

BACA JUGA: Mahfud Menyinggung Soal Dugaan Pelanggaran HAM Berat Paniai dan 22 Jaksa Senior

Kemudian mengantisipasi dan melaporkan warganya, terutama yang melakukan perjalanan dari luar kota dan juga luar negeri.

"Jadi, kami lebih menggencarkan protokol kesehatan, dan itu dibantu oleh kapolrestabes, TNI, dan jajaran tiga pilar."

"Operasi protokol kesehatan dan swab massal tetap kami lakukan pada waktu-waktu tertentu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Linmas Kota Surabaya itu.

Bagi warga yang melakukan perjalanan dari luar kota maupun luar negeri, lanjut dia, juga akan diperhatikan.

Bahkan, satgas kampung nantinya akan berperan mengawasi dan mencatat warga yang telah melakukan perjalan dari luar kota maupun luar negeri.

"Jadi, bukan hanya perjalanan luar negeri saja yang dicatat dan diawasi, tetapi pelaku perjalanan luar kota, satgas kampung wani bisa melakukan pencatatan dan pengamatan jika seandainya terjadi apa-apa kepada warga tersebut," katanya.

Meski demikian, Pemkot Surabaya tidak melarang masyarakat beraktivitas.

Hanya saja harus tetap mengedepankan protokol kesehatan dan tidak mengabaikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

"Setiap kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan mengumpulkan orang banyak, diminta rekomendasi ke satgas. Supaya dipastikan pelaksanaannya itu betul-betul menjalankan protokol kesehatan," katanya.

Dinkes Surabaya juga diminta melakukan case finding aktif sehingga testing secara masif akan terus dilakukan, baik di perkantoran swasta maupun pemerintah.

Selama ini, testing di perkantoran itu sudah dilakukan dan akan terus digalakkan lagi.

"Testing ini akan terus digalakkan sebagai langkah antisipasi. Jadi, ayo kita selalu disiplin menjaga protokol kesehatan dengan biasakan yang tidak biasa," katanya.(Antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler