Kota Tegal Rawan Gerakan ISIS

Senin, 18 Agustus 2014 – 01:47 WIB

jpnn.com - TEGAL - Kota Tegal sangat berpotensi dijadikan lahan untuk melakukan perekrutan kader-kader baru The Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS). Sebab, posisi atau letak Kota Bahari ini berada di jalura utama transportasi darat yang menghubungkan kota-kota besar di Indonesia.

Hal ini ditegaskan Wali Kota Tegal, Hj Siti Masitha Soeparno saat menyampaikan amanatnya dalam upacara pengibaran bendara Merah Putih dan peringatan detik-detik Proklamasi 17 Agustus di Alun-alun, kemarin.

BACA JUGA: Dana Otsus Aceh Jangan Dinikmati Sekelompok Elit

Dia mengatakan, melihat potensi tersebut, segenap elemen masyarakat dan aparat keamanan harus bersama-sama mengantisipasinya.

"Kami tidak akan tingal diam terhadap gerakan yang mengancam keselamatan bangsa yang ditegakan dengan cucuran darah para pahlawan dan syuhada ini," katanya.

BACA JUGA: Bendera Naik Turun, Paskibra Menangis Histeris

Pada kesempatan itu dia juga meminta para pengurus masjid dan mushala, serta perguruan tinggi, untuk memantau kegiatan yang mencurigakan. Pantau secara ketat tempat ibadah dan kampus, karena sasaran ISIS adalah generasi muda.

Apabila ada kegiatan yang mencurigakan, sambung wali kota, segera laporkan. "Kita tidak mentolelir munculnya potensi makar, sebab NKRI dan ideologi Pancasila merupakan harga mati. Sehingga kegiatan yang dapat mengganggu kedaulatan rakyat Indonesia, harus dibrantas."

BACA JUGA: Jalan Licin, Bus Kurnia Tergelincir ke Sawah

Sejauh ini, menurut pejabat yang akrab di sapa Bunda Sitha, di Kota Tegal belum ditemukan munculnya gerakan ISIS. Namun demikian, potensi munculnya gerakan radikal ini tetap harus diwaspadai.

Dia pun menginstruksikan seluruh jajaran pemerintahan yang ada di wilayah, seperti camat dan lurah, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gerakan ISIS di wilayah kerjanya masing-masing. Lakukan monitoring dan tingkatkan kewaspadaan secara berkala serta berkoordinasikan dengan aparat keamanan setemapat.

"Saya juga mengimbau masyarakat ikut berpartisispasi mengantisipasi munculnya gerakan radikan. Jika mengetahui adanya hal yang mencurigakan, segera lapor ke aparat keamanan terdekat. Jangan serta merta melakukan tindakan main hakim sendiri," imbau Bunda Sitha. (adi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 1964 Napi se-NTT dapat Remisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler