jpnn.com, JAKARTA - Kepala Divisi Pengawasan, Monitoring, dan Evaluasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra menyoroti informasi yang berseliweran di media sosial terkait pascaledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.
Menurut Jasra, sering kali ditemukan unggahan video dan foto terkait peristiwa bom Makassar tidak layak bagi anak.
BACA JUGA: Mabes Polri Ungkap Jumlah Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar
Dia pun mengingatkan kepada orang tua agar menghindarkan anak dari informasi yang tidak layak. Terlebih tren sekarang ini seorang anak memiliki lebih dari satu akun media sosial.
"Untuk itu sejak dini Undang-Undang Perlindungan Anak mengingatkan bahwa dalam situasi seperti ini, anak tidak boleh dibiarkan tanpa perlindungan," ujar Jasra dalam keterangan persnya, Minggu (28/3).
BACA JUGA: Mahfud MD Merespons Pernyataan Habib Rizieq, Kalimatnya Tegas
Pria berdarah Minang ini juga mengingatkan guru, tokoh masyarakat, dan tokoh agama untuk mengajak anak-anak bersikap tenang menyikapi ledakan di depan Gereja Katedral Makassar.
Kemudian, mengajak anak mendoakan para korban dan mengajarkan nilai-nilai yang dipegang bangsa Indonesia seperti yang terkandung dalam Pancasila.
BACA JUGA: Beginilah Nasib 4 Polisi Salah Gerebek Kamar Hotel di Malang
"Sikap-sikap yang menumbuhkan kepekaan kemanusiaan harus lebih dominan dimunculkan orang tua dibanding sikap lainnya, guna mengedukasi dalam memutus mata rantai kekerasan," ucap Jasra Putra. (ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan