jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang menunjuk Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly untuk mempelajari isi draf revisi Undang-undang KPK inisiatif DPR RI. Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengharapkan Jokowi sebagai kepala negara bisa melihat dengan bijak isi draf revisi UU KPK yang dinilai melemahkan.
"KPK menghormati perintah Presiden Jokowi pada Menteri Hukum dan HAM hari ini yang meminta Menkumham mempelajari draf RUU KPK inisiatif DPR tersebut," kata Febri saat dikonfirmasi, Senin (9/9).
BACA JUGA: Masinton Pasaribu: Jangan Pilih Pimpinan KPK Penentang Politik Negara
Febri juga mengharapkan Menkumham bisa menjalankan perintah Jokowi sebaik-baiknya. Sebab, pernyataan dan permintaan dari berbagai kalangan masyarakat, mulai dari puluhan guru besar, ribuan dosen di berbagai universitas, pemuka agama hingga masyarakat sipil juga perlu menjadi pertimbangan.
Penolakan publik atas revisi UU KPK tersebut tentu bukan tanpa alasan. "Dari yang kami baca bersama, jika revisi terjadi yang mengandung poin-poin seperti yang dibahas akhir-akhir ini, maka bukan tidak mungkin KPK akan lumpuh dan kemudian mati," ungkapnya.
BACA JUGA: Jangan Berisik! 10 Capim KPK Lagi Bikin Makalah di Komisi III
BACA JUGA: DPR Ngebet Merevisi UU KPK, Presiden Jokowi Panggil Menteri Yasonna
Di sisi lain, KPK juga menyampaikan terima kasih atas dukungan yang kuat, menyebar dan solid dari berbagai pihak. KPK mengajak masyarakat untuk terus mengawal proses ini agar tidak ada pihak-pihak tertentu yang menelikung dan membajak proses revisi UU KPK hingga berdampak serius melumpuhkan KPK.
BACA JUGA: Pansel Capim KPK Minta Maaf saat Rapat dengan DPR, Soal Apa ya?
"KPK juga mengajak semua pihak berada di sebuah payung besar harapan kami untuk melawan upaya-upaya melumpuhkan KPK. Selain proses revisi UU KPK, juga ada proses seleksi pimpinan KPK yang perlu dikawal agar orang yang terpilih nanti adalah seorang berintegritas yang memiliki legitimasi moral dan etik untuk memimpin upaya pemberantasan korupsi di Indonesia," tandas dia. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Dosen Siap Turun Gunung Bela KPK
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga