jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi menjawab semua pertanyaan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat soal penyiraman air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan.
Novel saat ini masih dirawat intensif di sebuah rumah sakit di Singapura.
BACA JUGA: Pengobatan Novel Ditanggung Anggaran Kepresidenan
Wakil Ketua KPK Laode M Syarif mengatakan, sudah berkoordinasi dengan KPK Singapura dan Kedutaan Besar RI di sana terkait upaya pengobatan Novel.
Saat akan meninggalkan Singapura, Sabtu (15/4) Syarif mendapatkan penjelasan lengkap dari tim dokter yang menangani Novel.
BACA JUGA: Hamdalah, Kondisi Novel Baswedan Makin Membaik
"Saya mendapat info bahwa kondisi Novel stabil," kata Syarif di hadapan Komisi III DPR, Senin (17/4) malam.
Syarif menjelaskan, menurut tim dokter Singapura kedua mata Novel mengalami kerusakan parah. Kedua mata Novel butuh pengobatan intensif dan serius.
BACA JUGA: Novel Dirawat, E-KTP Tetap Digarap
“Mata kiri itu paling rusak," kata Syarif.
Menurut dia, Novel ditangani oleh tim ahli kebakaran kimia, ahli kimia dan ahli operasi plastik.
Sebab, zat yang disiram ke Novel itu merupakan bahan kimia bernama H2SO4 yang sangat berbahaya jika kena mata.
"Dan ini betul-betul kena dua mata (Novel)," kata komisioner berlatar belakang akademisi itu.
Nah, Syarif mengatakan bahwa berdasarkan penjelasan dokter perusakan mata Novel oleh zat kimia itu sekarang sudah berhenti. Saat ini, tinggal proses tumbuhnya sel jaringan baru.
"Mudah-mudahan tumbuhnya sel itu bisa lancar," ujar Novel.
Syarif menambahkan, berdasarkan penjelasan tim dokter, pertumbuhan sel jaringan Novel itu sangat lambat.
"Kalau lambat sekali mungkin akan ada pencangkokan," kata Syarif. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Terkesan Lamban Usut Kasus Novel
Redaktur & Reporter : Boy