BACA JUGA: Disiapkan Rp500 M untuk Program RHL
Juru bicara KPK Johan Budi SP menyebutkan, ekspos tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah ada indikasi korupsi mulai dari penyalahgunaan keuangan negara, penyalahgunaan wewenang hingga suap
"Sedang ditelaah (direktorat) pengaduan
BACA JUGA: Tensi Susno Naik Turun
Kemarin Senin baru kita ekspose," ucap Johan saat dihubungi, Rabu (14/4)BACA JUGA: Susno Duadji Terancam Dipecat
Di tahap inilah akan diketahui siapa tersangkanyaSeluruh peralihan tahap penanganan kasus, tambah Johan, melalui ekspose di depan pimpinan KPKUntuk menggali informasi dan menguatkan pembuktian, KPK juga akan meminta bantuan pihak terkait semisal Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), apakah benar ada indikasi penyimpangan.
"Kita mau lihat HAPSEM (Hasil Pemeriksaan Semester) BPK untuk Pemkab Kutai Timur maupun Pemprov Kaltim," jelas dia
Johan membenarkan bahwa investasi Rp 72 miliar milik Pemkab Kutim di Bank IFI yang dipertanyakan BPK, juga sudah masuk dalam telaahan KPK"Ya itu jugaItukan satu paket dengan divestasi KPC," lanjuutnya.
Uang sebanyak itu diinvestasikan oleh BUMD Kutai Timur Energi karena tergiur bunga 17 persen yang ditawarkan Bank IFIMenurut anggota BPK, Rizal Djalil, dana Rp 72 miliar ini terancam ikut hangus seperti juga Bank IFI yang sejak pertengahan 2009 telah dilikuidasi BI.(pra/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Ini, KPK Periksa DL Sitorus
Redaktur : Antoni