KPK Cium Aroma Dinasti Politik dan Korupsi di Klaten

Jumat, 30 Desember 2016 – 15:48 WIB
Agus Rahardjo. Foto: do.JPNN

jpnn.com - JPNN.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Bupati Klaten, Jawa Tengah, Sri Hartini, Jumat (30/12).

Selain Sri, KPK juga meringkus Kepala Badan Kepagawaian Daerah Klaten berinisial S dan Sekretaris Dinas Pendidikan Klaten.

BACA JUGA: PDIP Langsung Pecat Bupati Klaten Tangkapan KPK

Pemerintahan di Kabupaten Klaten disebut-sebut kental aroma dinasti politik. Sebab, selama 20 tahun atau empat periode, Klaten dipimpin dua pasangan suami istri.

Setelah sang suami memimpin Klaten, giliran sang istri yang melanjutkan tampuk kepemimpinan.

BACA JUGA: Bupati Klaten Ditangkap KPK, Mendagri: Saya Sedih

Saat ini, yang menjadi bupati Klaten adalah Sri Hartini dan wakilnya Sri Mulyani. Keduanya dilantik Februari 2016.

Inilah duet bupati dan wakil bupati perempuan pertama di Indonesia.

BACA JUGA: Selain Bupati Klaten, Ada Sejumlah Pihak Lain Ditangkap

Sebelum menjadi bupati, Sri Hartini adalah wakil bupati Klaten yang mendampingi Sunarna. Nah, Sunarna ini menjabat bupati selama dua periode.

Sunarna merupakan suami Sri Mulyani, wakil bupati Klaten saat ini. Sebelum menjadi bupati, Sunarna merupakan wakil bupati yang mendampingi Haryanto Wibowo. Haryanto menjabat sejak 2000-2005.

Tak lain adalah suami Sri Hartini, bupati Klaten saat ini. Haryanto cuma satu periode menjadi bupati. Kemudian dilanjutkan Sunarna yang sebelumnya menjabat wakil bupati mendampingi Haryanto.

Sunarna menjabat dua periode yakni 2005-2010 dan 2010-2015. Pada periode kedua itulah Sunarna berpasangan dengan Sri Hartini memimpin Klaten.

Sri Hartini merupakan politikus PDI Perjuangan. Namun, tadi pagi dia dikabarkan ditangkap KPK dalam sebuah operasi tangkap tangan. Ketua KPK Agus Rahardjo membenarkan penangkapan itu.

"Ok, sudah "dibungkus". Salah satunya (diduga bupati Klaten)," kata Agus saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (30/12).

Sri Hartini dan Sri Mulyani, pernah mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia untuk katagori perempuan hebat dan pasangan perempuan pertama yang memenangkan pilkada di akhir tahun 2015 lalu.

Piagamnya langsung diberikan Sri Widati, perwakilan Museum Rekor Muri Semarang, Jateng.

Sebelum Sri ditangkap, sang almarhum suami juga pernah terseret dugaan korupsi. Haryanto diketahui pernah menjadi tersangka korupsi pengadaan buku paket tahun ajaran 2003/2004 senilai Rp 4,7 miliar.

Kasusnya dihentikan karena Haryanto meninggal dunia.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Klaten Dibungkus Penyidik KPK


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler