jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menelisik aliran suap untuk mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi. Dalam penyidikan kasus itu, KPK juga mendalami peran istri Nurhadi yang bernama Tin Zuraida.
Sebelumnya nama Tin pernah muncul pada persidangan perkara suap yang menyeret mantan petinggi Lippo Group Eddy Sindoro. KPK pernah menggeledah rumah Nurhadi di Jalan Hang Lekir, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dan menemukan uang Rp 1,7 miliar.
BACA JUGA: KPK Jerat Mantan Sekretaris MA dengan Kasus Suap Rp 46 Miliar
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, pihaknya pasti akan mendalami pihak-pihak yang terlibat kasus Nurhadi. "Itu pasti akan didalami pada tahap penyidikan, kami baru sampai tahap itu, " katanya di KPK, Selasa ( 17/12).
Mantan hakim Pengadilan Tipikor Jakarta yang akrab disapa dengan panggilan Alex itu menegaskan, KPK membutuhkan bukti untuk menjerat pihak-pihak yang terlibat suap kepada Nurhadi. "Nanti pasti penyidik akan mengarah ke sana untuk mengumpulkan bukti-bukti itu," ujar Alex
BACA JUGA: Eks Sekretaris MA Jadi Tersangka Suap, KPK Garap Bupati Padang Lawas
Alex menambahkan, KPK juga akan memeriksa saksi-saksi terkait dugaan keterlibatan Tin Zuraida. Selain itu, bisa saja KPK melakukan penggeledahan dan penyitaan.
"Nanti kan tergantung kebutuhan penyidik," tutup Alex.
Sebelumnya KPK menetapkan Nurhadi dan menantunya, Rezky Herbiyono sebagai tersangka penerima suap sebesar Rp 46 miliar terkait penanganan perkara. Adapun tersangka pemberi suapnya adalah Direktur PT Multicon Indrajaya Terminal (MIT) Hiendra Soenjoto.(tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga