JAKARTA - Anggota Komisi III DPR, Eva Kusuma Sundari, meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak terbawa arus penegakkan hukum yang gaduh, tapi tidak mampu memberikan keadilanMenurutnya, pemulangan dan penyerahan Nazaruddin ke KPK memang terkesan berlebihan dan lebih menonjolkan seremonial yang tak perlu.
"Pemulangan Nazaruddin heboh secara prosedural hingga detail, menggiring pada drama dangkal karena ceritanya gampang ditebak
BACA JUGA: Angie Minta Doa Kader agar Bisa Lewati Ujian
Arahnya sekaligus menyisakan banyak pertanyaan karena yang penting-penting justru dilewatkan, sedangkan yang tidak penting dilebih-lebihkan," ujar Eva saat dihubungi JPNN, Minggu (14/8).Politisi PDI Perjuangan yang dikenal kritis itu pun mengibaratkan penyerahan Nazaruddin ke KPK laksana seremoni penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dua instansi
BACA JUGA: Anas Tak Mau Kasus Nazar Diselesaikan Secara Politik
"Yang harus diingat, publik melihat Nazaruddin diperiksa tanpa pengacara, dan ada barang bukti yang tidak genap," ulasnya.Karenanya Eva justru khawatir ada sikap skeptis publik yang melihat kasus Nazaruddin merupakan skenario besar yang telah dirancang sedemikian rupa
"Amat disayangkan jika KPK menjadi pemain drama yang mengikuti cerita dari sutradara
BACA JUGA: Golkar Sudah Putuskan Bagi Kader yang Mendua
Semoga KPK tidak menciderai kepercyaan dan harapan publik sebagai terminal akhir dalam pemberantasan korupsi," pungkasnya.(ara/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat Tak Mau Anas jadi Pesakitan
Redaktur : Tim Redaksi