KPK Diminta Usut Perjalanan Haji Ketua DPR

Kamis, 01 Oktober 2015 – 20:23 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Anti Korupsi (GEMAK) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (1/10). Mereka minta komisi antirasuah mengusut keberangkatan Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua Fadli Zon dan petinggi parlemen lainnya ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji.

Gemak menilai ada indikasi para wakil rakyat itu telah menerima gratifikasi dari Raja Arab Saudi. Apalagi, para petinggi itu ikut membawa serta anggota keluarganya ke Tanah Suci.

BACA JUGA: Kasihan Jamaah Ini, Dikabarkan Lupa Ingatan di Arab Saudi, Anda Kenal?

"Jika semua pembiayaan tiket transportasi, akomodasi termasuk fasilitas-fasilitas lainnya dibiayai oleh Kerajaan Arab Saudi, Raja Salman bin Abdul Aziz seperti yang dikatakan oleh Nurul Arifin (staf ahli Ketua DPR RI), maka Ketua DPR RI dan beserta rombongan dapat dikenakan tindak pidana korupsi berupa bentuk gratifikasi," kata koordinator aksi Zulmukti di KPK.

Zulmukti klaim bahwa organisasinya siap mendukung KPK untuk pro aktif menyelidiki dan mengusut dugaan penerimaan gratifikasi para pimpinan DPR dan rombongan. "Termasuk kehadiran Ketua DPR RI Setya Novanto dan wakil ketua DPR RI Fadli Zon dalam kampanye Donald Trump di Amerika Serikat yang difasilitasi oleh pengusaha Hary Tanoe untuk kepentingan bisnisnya. Tentu pertemuan ini bukan lah acara makan siang gratis," tegasnya.

BACA JUGA: Selamat Ulang Tahun Ibu Jokowi...

Massa yang mengaku terdiri dari  mahasiswa dari Jakarta, Bogor, Banten dan Yogyakarta itu tidak hanya menggelar aksi demonstrasi saja. Mereka juga menyerahkan berkas-berkas terkait dugaan gratifikasi pimpinan DPR tersebut ke bagian Pengaduan Masyarakat (Dumas) KPK.

"Kami tidak ingin Parlemen Indonesia dipimpin oleh orang-orang yang mudah disuap, apalagi Pimpinan DPR bergelar Haji ABIDIN alias naik haji dari anggaran biaya dinas yang selama ini marak menjadi budaya para pejabat baik di pusat maupun di daerah," tegas Zulmukti.

BACA JUGA: Suap Panitera PTUN, OC Kaligis Pakai Uang Sendiri

Aksi berlangsung sekitar satu jam sebelum akhirnya mahasiswa membubarkan diri setelah bertemu bagian pengaduan masyarakat di KPK.Mereka mengancam akan kembali lagi ke KPK jika dugaan gratifikasi haji Setnov cs ini tidak ditindaklanjuti. ‎ (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditugasi DPR ke Lumajang, Ini Harapan Bang Ruhut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler