jpnn.com - JAKARTA – Penyidikan dugaan korupsi quay container crane 2010, yang menjerat bekas Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Richard Joost Lino tidak dihentikan.
Hanya saja, Lino hingga saat ini belum ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak dijadikan tersangka Desember 2015.
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan membantah kasus RJ Lino sudah ditutup. Pensiunan Polri berpangkat inspektur jenderal ini juga menegaskan, tidak ada intervensi dari siapa pun yang diterima KPK sehingga kasus RJ Lino mandek.
BACA JUGA: Buktikan Ada Pelaku Lain Korupsi E-KTP
“Tidaklah. KPK tidak perlu intervensi,” kata Basaria, Sabtu (19/11).
Hanya saja Basaria mengatakan, dalam periode KPK sekarang memang ada beberapa kasus yang tertunda.
BACA JUGA: Please Yes! Jangan Berlebihan Merespons Demo 2 Desember
Menurut dia, semua kasus itu harus dipelajari kembali. Penyelesaian kasus-kasus itu tidak semudah seperti yang dibayangkan.
“Makanya sekarang ini setiap kita mau menaikan tersangka, alat bukti benar-benar harus firm,” tegasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan penyidik juga terus mendalami kasus RJ Lino.
BACA JUGA: Makin Bertambah, 800 Orang Tiap Hari Dukung Ahok di Rumah Lembang
Bahkan, sejumlah anggota penyidik diberangkatkan ke Tiongkok untuk menelusuri perbandingan harga QCC.
“Sehingga kita tahu apakah ada mark up, apakah ada kerugian,” katanya.
Sebelumnya, Lino sudah pernah diperiksa KPK dalam kapasitasnya sebagai tersangka, Jumat 5 Februari 2016 lalu. Namun, usai diperiksa Lino tidak ditahan. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Tetap Sapa Masyarakat
Redaktur : Tim Redaksi