KPK Mulai Endus Korupsi BLBI

Senin, 03 November 2008 – 20:38 WIB
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai menelisik kucuran dana pada dugaan koupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)Ketua Antasari Azhar menyatakan bahwa pihaknya tidak hanya melihat besarnya dana yang dikucurkan ke bank swasta, namun juga ke pihak-pihak lain.   "Yang paling penting dari kajian kami, dari kasus itu (BLBI) kami akan lihat secara keseluruhan, berapa sebetulnya uang BLBI yang dikucurkan pemerintah

BACA JUGA: Liberalisasi Kapitalis Runtuhkan Ekonomi Global

Kita jangan lihat secara parsial, tetapi harus melihat secara jernih dan adil berapa sebetulnya uang yang dikucurkan dan berapa yang dikucurkan ke bank swasta, lainnya dikucurkan kemana dan apa penangannya selama ini," ujar Antasari yang ditemui wartawan usai melantik beberapa direktur di lingkungan KPK, Senin (3/11)
  Menurut mantan Jaksa itu, KPK memiliki empat tim yang dibentuk khusus mengkaji dugaan korupsi BLBI

BACA JUGA: Antasari Bantah Kompromi dengan SBY

Tim tersebut, lanjutnya, sedang melakukan kajian atas data yang dikumpulkan KPK. "Kita ada empat tim yang sekarang sedang berkoordinasi
Kemarin sedang kumpulkan data dan sekarang sedang dikaji data-data itu," imbuhnya.   Ditegaskannya, jika tidak ada halangan pada pekan ini pula Tim diminta menyampaikan laporannya ke pimpinan KPK

BACA JUGA: Amrozi Tetap akan Dieksekusi

"Saya akan minta laporannya, apa progresnya," imbuhnya   Ditanya tentang pendapat Kejaksaan Agung bahwa Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) kasus BLBI sudah final, Antasari menjelaskan, KPK akan melakukan kajian secara menyeluruh"Nanti kan kita liat," ucapnya.   Sedangkan saat ditanya tentang progres kajian tim BLBI di KPK, Antasari meminta agar wartawan memberi kesempatan penyidik bekerja duluKapan rekomendasi penyidik akan dipaparkan? "Jangan pake targetlah," kilahnya.(ara/JPNN)  

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aulia Pohan Siap Jadi Terdakwa


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler