jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya mengambil langkah untuk menindaklanjuti kekalahan dalam sidang praperadilan yang diajukan mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin. Lembaga antirasuah berniat melaporkan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Yuningtyas Upiek Kartiwati yang menyidangkan gugatan praperadilan Ilham ke Mahkamah Agung (MA).
“Segera mengirim surat ke MA terkait soal pengawasan, yang akhirnya ditujukan juga ke KY (Komisi Yudisial). Mungkin besok atau hari ini," kata pelaksana tugas (Plt) Wakil Ketua KPK Johan Budi SP dalam jumpa pers di kantornya, Kamis (21/5).
BACA JUGA: Anak Buah SBY Tuding Menteri ESDM Pembela Petral
Keputusan ini diambil setelah para komisioner dan biro hukum KPK berembuk mengenai sidang praperadilan Ilham Arief. Menurut Johan, dari situ disepakati bahwa ada perlakuan tidak fair dari hakim saat sidang berjalan.
"Misal ada yang kami ajukan saksi tapi ditolak. Kira-kira itu seperti pelanggaran kode etik," jelasnya.
BACA JUGA: Sstt.... Faisal Basri Sambangi Bareskrim Polri
Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Yuningtyas Upiek Kartikawati. Foto: dokumen JPNN
BACA JUGA: Kebanyakan Janji, Mahasiswa Tuntut Jokowi-JK Turun Takhta
Selain itu, tambah Johan, KPK sampai sekarang juga belum menerima salinan putusan lengkap dari PN Jaksel. Untuk hal ini pihaknya akan segera berkirim surat ke PN Jakarta Selatan agar salinan segera dikirim."Sebab itu akan menjadi dasar untuk melakukan perlawanan hukum," pungkas Johan.
Seperti diketahui, Ilham ditetapkan sebagai tersangka korupsi kerja sama PDAM Makassar sejak Mei 2014. Dia diduga melakukan korupsi dalam kerja sama rehabilitasi kelola dan transfer untuk instalasi PDAM Makassar tahun 2006-2012. KPK menyebut Ilham melakukan korupsi sehingga merugikan negara hingga Rp 38,1 miliar.
Namun, Ilham melawan langkah KPK itu dengan mengajukan gugatan ke praperadilan ke PN Jaksel. Pada persidangan 12 Mei lalu, Yuningtyas Upiek Kartikawati selaku hakim yang menyidangkan gugatan Ilham menyatakan bahwa KPK tidak memiliki dua alat bukti yang cukup untuk menjerat politikus Partai Demokrat (PD) itu dalam kasus korupsi kerja sama PDAM Makassar dengan PT Traya Tirta.(dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ikut Berorasi, Luhut dan Andi Malah Dicaci
Redaktur : Tim Redaksi