JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum mau buka-bukaan terkait hasil pengembangan penyidikan kasus dugaan korupsi kereta api listrik (KRL) hibah Jepang tahun 2006Wakil Ketua KPK, Bibit Samad Rianto berdalih masih melakukan penelusuran dan mengumpulkan bukti-bukti.
"Kita sedang tangani itu, tetapi kita belum bisa sampaikan
BACA JUGA: Polri Siapkan Rekomendasi Pembekuan Ormas Anarkistis
Cari info lengkap dulu," katanya di gedung KPK, Jakarta, Rabu (1/9)Menurut Bibit, dia belum dapat menerangkan hal itu karena khawatir akan menguntungkan pihak-pihak tertentu yang ingin menutupi kejahatannya
BACA JUGA: Calon Kapolri Mengerucut ke Tiga Nama
"Kalau disampaikan sekarang, nanti pihak-pihak yang akan diserang KPK bisa pasang kuda-kuda, kuat lagiNamun, Direktur Penuntutan KPK, Ferry Wibisono menambahkan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan berbicara dengan pihak Sumitomo mengenai kasus ini
BACA JUGA: Golkar Desak KPK Kejar Otak Pemberi Suap
Sebagaimana diketahui, sehari sebelumnya tim penyidik KPK memang melakukan penggeledahan di Kantor Sumitomo, Jalan Jenderal Sudirman, JakartaPenggeledahan itu dilakukan sehubungan dengan kasus dugaan korupsi pengadaan kereta rel listrik hibah Jepang yang mana PT Sumitomo merupakan pelaksana pengirimannya.Dalam kasus itu, KPK sudah menetapkan mantan Dirjen Perkeretaapian, Soemino Eko Saputro sebagai tersangkaKPK menemukan indikasi penggelembungan biaya pengiriman KRL sehingga harga hibah justru lebih mahal daripada membeliKPK memperhitungkan kerugian negara dalam kasus ini sekitar Rp11 miliar.(rnl/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mabes Polri Turunkan Tim Investigasi ke Buol
Redaktur : Tim Redaksi