jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai menelisik dugaan keterlibatan kader Partai Golkar dalam kasus dugaan suap penanganan sengketa pemilihan kepala daerah di Mahkamah Konstitusi (MK). Hal ini terungkap dari pemeriksaan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur, Andry Dewanto Ahmad.
Andry menjelaskan, dia sempat ditanya penyidik apakah mengenal Ketua Golkar Jawa Timur Zainudin Amali. Ia mengaku tidak mengenal Zainudin.
BACA JUGA: Marzuki Imbau Publik Ikuti Proses Konvensi
"Kenal tidak dengan Zainudin Amali, ketua Golkar Jatim? Saya tahu dia ketua Golkar pengganti Pak Martono. Tapi saya enggak kenal orang itu, enggak pernah ngobrol," kata Andry di KPK, Jakarta, Senin (6/1).
Namun demikian, Andry tidak mengetahui apa kaitan Golkar dengan kasus Akil. Awalnya, kata Andry, dia ditanya tentang orang kepercayaan Akil, Muhtar Ependy.
BACA JUGA: Dahlan Iskan Senang Bertemu Duplikat Dirinya
"Tiba-tiba (penyidik) bertanya apakah anda kenal Muhtar Ependy, saya enggak mengenal. Kemudian ditanya apakah kenal Pak Zainuddin?" kata Andry.
Ia mengaku tidak ingat apakah calon dari Golkar banyak yang menang dalam Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU). "Lupa ya. Karena tidak ada satu partai yang sendiri, selalu bersama dengan partai lain toh. Gabungan," pungkasnya.
BACA JUGA: Akbar Tandjung Puji Demokrat dan PKS
Andry hari ini diperiksa sebagai saksi untuk mantan Ketua MK, Akil Mochtar. Akil merupakan tersangka kasus dugaan suap penanganan sengketa Pilkada Gunung Mas, Kalimantan Tengah dan Lebak, Banten di MK.
Akil juga disangka kasus dugaan penerimaan hadiah terkait penanganan sengketa pilkada. Selain itu, ia dijerat dengan dugaan tindak pidana pencucian uang. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Akan Kurangi Guyonan
Redaktur : Tim Redaksi