JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak termakan dengan manuver-manuver Muhammad NazaruddinSebab, lembaga antikorupsi ini dengan tegas menolak permintaan tersangka kasus suap wisma atlet itu untuk dikonfrontir dengan beberapa pihak
BACA JUGA: Terlalu Berat, Suap Rp 1,5 M Digotong Berdua
Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menuruti permintaan tersebut
BACA JUGA: KPK Didesak Jadikan 10 Dewan Seluma Tersangka
Salah satu penyebabnya adalah Nazaruddin dianggap kerap berbohong saat diperiksaBACA JUGA: Suharso Monoarfa Siap Direshuffle
"Yang jelas sudah ada kebohongan-kebohongan dan tidak terbukti," kata Busyro saat menjadi pembicara di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu (24/9)Dengan pernyataan tersebut, sepertinya KPK sudah menganggap bahwa tidak ada kebenaran lagi dari semua yang diungkapkan Nazaruddin
Sebelumnya Wakil Ketua M Jasin mengatakan bahwa hingga saat ini tidak ada wacana dari para penyidik untuk mengkonfrontir Nazaruddin dengan yang lainnyaMenurutnya, hingga saat ini para penyidik KPK memiliki cara yang profesional untuk membongkar sebuah kasus"Kalau dikonfrontir nanti isinya malah bertengkar," kata Jasin
Jadi, lanjutnya, orang-orang yang nantinya dikonfrontir akan berusaha membela diri sekuat-kuatnyaBegitu pula sebaliknyaMaka apabila dipertemukan, maka kemungkinan besar tidak akan selesai permasalahannya"Penyidik kami sangat profesional," ujar alumni Universitas Brawijaya itu
Bahan yang digunakan penyidik adalah dengan mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan saksiNah apabila penyidik sudah menemukan dua alat bukti yang meyakinkan, maka penyidik tidak akan segan-segan menetapkan siapapun sebagai tersangka
Memang, seperti yang diketahui, pihak Nazaruddin melaui kuasa hukumnya Afrian Bondjol mendesak agar penyidik KPK secepatnya memanggil kliennya untuk diperiksa
Tak hanya itu, menurut Afrian, Nazaruddin meminta agar dirinya dikonfrontir dengan semua pihak yang disebut-sebut turut terlibat menikmati pundi-pundi keyaan dari hasil korupsi bersama dirinya"Dia (Nazaruddin) minta dikonfrontir dengan Anas, Angie (Angelina Sondakh), Wayan Koster, Mirman Amir, Chandra dan lainnya," ucapnya
Alasan Nazaruddin ingin dikonfrontri dengan pihak-pihak agar semua kasus korupsi yang ada saat ini bisa terbuka terang dan tahu siapa saja yang bersalah dalam kasus tersebut"Kan jarang ada tersangka yang minta segera diperiksa dan minta dikonfrontir dengan pihak lain," imbuh anak buah OC Kaligis itu.
Chandra sendiri, Jumat (23/9) lalu membeberkan tentang semua hubungannya dengan NazaruddinDia mengaku bahwa dirinya pernah empat kali bertemu mantan Bendahara Partai Demokrat ituDua kali di restoran dan dua kali rumah NazaruddinNamun dia membantah dalam pertemuan itu membahas tentang kasus yang ditangani KPK apalagi menemia sejumlah uang
Di bagian lain Komite Etik juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mengkonfrontir NazaruddinSama seperti Busyro, anggota komite Said Zainal Abidin mengatakan bahwa keterangan Nazaruddin bukanlah keterangan yang validMenurutnya, apabila dipaksakan mengkonfrontir, maka itu akan merugikan orang-orang yang baik
Selain itu, kata dia, jika nyanyian-nyanyian Nazaruddin yang kebenarannya diragukan itu diteruskan, maka tidak akan ada penyelesain yang baikSemuanya bakal tidak ada ujungnya"Makanya itu tidak perlu kami kerjakan," kata dia
Ketua Komite Etik (KPK) Abdullah Hehamahua juga menganggap bahwa Nazaruddin sebagai seorang pembohongBeberapa kali dia menyebutkan tentang kebohongan-kebohongan Nazaruddin
Misalnya tentang Yulianis, matan Wakil Direktur Keuangan Permai GrupKata Abdullah, Nazaruddin menyatakan dirinya memecat YulianisTapi menurut penjelasan Yulianis, dirnya tidak dipecat melainkan mengundurkan diriSelain itu, Nazaruddin mengaku bahwa Yulianis Direktur Keuangan perusahaannya yang mengerti segalanya tentang keuangan perusahaan
Padahal dalam keterangan di persidangan, Yulianis mengaku sebagai Wakil Direktur KeuanganSedangkan yang menjadi Direktur Keuangan Permai Grup adalah Neneng Sri Wahyuni yang tak lain adalah istri NazaruddinBahkan Yulianis mengatakan Neneng adalah orang yang memegang kunci brangkas-brangkas yang ada di Permai Grup
Selain itu tentang aliran uang Permai Grup ke Kongres Partai DemokratVersi Yulianis, uang perusaahaan yang mengalir ke kongres itu ada Rp 30 miliarSedangkan pernyataan Nazaruddin uang tersebut mencapai Rp 50 miliar dan USD 7 juta"Dia banyak berbohong," kata Abdullah"
Di samping itu, kemarin Abdullah menerangkan pihaknya akan menyampaikan hasil kesimpulan pemeriksaan komite pada awal Oktober mendatang"Nanti akan kami umumkan," kata Abdullah
Meski begitu, penasehat KPK itu menerangkan bahwa pihaknya telah selesai membahas hasil pemeriksaan semua orang yang sebelumnya pernah dipanggilUntuk pemeriksaan lanjutan, menurut Abdullah pihaknya sudah tidak memerlukan lagiJadi komite tidak akan memanggil siapapunNazaruddin sekalipun"Pokoknya tunggu saja pada awal bulan," imbuh pria yang lolos delapan besar calon pimpinan KPK yang baru(ina/kuh/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jabatan Agung Laksono Juga Terancam
Redaktur : Tim Redaksi