jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) Suhendra Hadikuntono mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar menggerakkan ekonomi dari si kulit bundar.
Namun, selama ini Indonesia selalu gagal menuai prestasi meski memiliki penggemar sepak bola yang sangat banyak.
BACA JUGA: Awas! PSSI Jangan Mengadu Lagi ke FIFA
Citra sepak bola Indonesia juga semakin terpuruk dengan adanya praktik suap dan pengaturan skor di liga.
Menurut Suhendra, langkah pertama yang harus ditempuh untuk memulihkan kepercayaan kepada sepak bola Indonesia ialah dengan memperbaiki PSSI.
BACA JUGA: Syafruddin Nilai Pengurus PSSI Kompeten
"Harus ada suksesi. Reorganisasi penting di tubuh PSSI. Jangan sampai orang itu lagi orang itu lagi yang ada. Perlu ada figur-figur baru yang punya kompetensi serta komitmen memajukan sepak bola nasional," kata Suhendra, Sabtu (9/2).
Dia menambahkan, revolusi di internal PSSI bisa menjadi nilai tawar agar Federasi Sepak Bola Asia (Asian Football Confederation/AFC) bersedia memindahkan kantor perwakilannya dari Malaysia ke Indonesia.
BACA JUGA: Pembina Persija Berharap Joko Driyono Pimpin PSSI Sampai 2020
"Tidak masuk akal jumlah penonton terbanyak di Indonesia, tetapi duitnya lari ke Malaysia," kata Suhendra.
Menurut Suhendra, Indonesia merupakan pasar sangat besar di sepak bola dunia.
"Ada potensi ekonomi yang besar, tetapi FIFA hanya memberikan sedikit sekali (dana) kepada Indonesia," kata Suhendra. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gatot: Saya Ingatkan ke PSSI, Jangan Lapor
Redaktur & Reporter : Ragil