jpnn.com, GRESIK - KPU membatalkan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) sebagai peserta pemilu di Kabupaten Gresik.
Itu disebabkan partai tersebut tidak menyerahkan laporan awal dana kampanye (LADK).
BACA JUGA: 3 Caleg Kota Bekasi Dicoret KPU
BACA JUGA : PKPI: Sandi dan Taufik Menampar Muka Sendiri
BACA JUGA: Taat Aturan, NasDem Lolos dari Sanksi KPU
Batas penyerahan dana kampanye adalah 10 Maret lalu atau 14 hari sebelum kampanye terbuka yang berlangsung mulai hari ini (24/3).
Pembatalan tersebut tertuang dalam surat keputusan (SK) yang dikeluarkan KPU RI. ''Hanya PKPI yang tidak serahkan LADK. Partai lain sudah beres," kata Komisioner KPU Gresik Makmun.
BACA JUGA: KPU Terima Surat Protes Keras Kubu Prabowo soal Metro TV
BACA JUGA : Pimpin PKPI, Diaz Kian Mantap Menangkan Jokowi
Makmun menyampaikan, proses itu sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 7/2017 tentang Pemilu.
Pada pasal 334 ayat (2) ditegaskan, setiap parpol peserta pemilu, baik tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota, wajib menyerahkan LADK ke KPU sesuai tingkatannya.
Artinya, LADK harus diserahkan ke KPU pusat, KPU provinsi, dan KPU kabupaten/kota sebelum masa kampanye terbuka atau rapat umum.
''Sesuai UU Pemilu, parpol yang tidak serahkan LADK dikenai sanksi," paparnya.
BACA JUGA : KPU Bantah Hubungan Dengan PKPI Memanas
Sanksinya terbilang fatal. Yaitu, pembatalan sebagai peserta pemilu di wilayah Gresik.
PKPI tidak dianggap memiliki suara. Secara otomatis tidak diikutkan pada proses penghitungan pembagian kursi DPRD Gresik.
KPU sebetulnya sudah menanyakan proses itu ke PKPI. Sudah diklarifikasi dan dibuatkan berita acara.
Jawabannya, PKPI tidak memiliki satu pun caleg di DPRD Gresik. ''Jadi, kebetulan memang PKPI tidak mendaftarkan caleg di DPRD Gresik," tegas Makmun. (mar/c6/dio/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Boleh Pakai Beberapa Fasilitas Negara saat Kampanye
Redaktur & Reporter : Natalia