jpnn.com - jpnn.com - Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta merasa tidak terganggu dengan banyaknya lembaga survei merilis hasil riset mereka jelang Pilkada yang pemungutan suaranya digelar 15 Februari 2017.
Justru, KPU DKI merasa terbantu dengan adanya hasil survei yang memetakan tingkat pengetahuan masyarakat soal pilkada. Ini membantu KPU DKI dalam menyosialisasikan pilkada.
BACA JUGA: Alhamdulillah, Banyak Survei Unggulkan Calon Kami
Ini disampaikan Ketua KPUD DKI Jakarta, Sumarno, dalam diskusi bertajuk Antara Survei dan Realitas di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/1).
"KPU tidak merasa terganggu, karena berapa lembaga ada yang berkaitan dengan tingkat pengetahuan masyarakat pada Pilkada DKI, ini membantu," kata Sumarno.
BACA JUGA: Kubu Anies Yakin Pilkada DKI Dua Putaran, Minus Ahok!
Saat ini, katanya, ada 24 lembaga survei yang terdaftar di KPU DKI. Banyak lembaga survei juga meriset tingkat pengetahuan masyarakat terkait Pilkada DKI yang disosialisaskan KPU DKI.
Hal tersebut menurutnya membantu KPU DKi, karena penyelenggara pemilu tidak pernah mencari tahu seberapa efektif sosialisasi yang telah dilakukan.
"KPUD tidak melakukan survei efektifitas sosialisasi yang dilakukan KPUD. Ada yang hasilnya tingkat pengetahuan masyarakat belum maksimal, ini masukan dan bahan evaluasi buat KPUD," tambahnya.
BACA JUGA: Sandiaga Tegaskan Dukung Penggunaan Aplikasi Qlue
Selain itu, Sumarno juga enggan mengomentari hasil survei sejumlah lembaga, yang hasilnya berbeda-beda. Alasannya, bukan kapasitas KPU untuk menyikapinya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Djarot Dituding Manfaatkan Bencana untuk Dulang Suara
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam