KPU Ingatkan, Rebutan Kekuasaan Harus Secara Damai

Kamis, 03 April 2014 – 09:45 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sigit Pamungkas, mengaku sangat prihatin atas peristiwa merebaknya aksi kekerasan dengan menggunakan senjata api di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, menjelang pelaksanaan pemilu legislatif, 9 April mendatang.

Sigit mengaku prihatin, karena akibat kekerasan tersebut, dikhawatirkan dapat mengganggu proses demokrasi. Sebab pada hakikatnya, pemilu harus dilaksanakan jauh dari rasa takut, supaya keseluruhan proses dapat berjalan normal.

BACA JUGA: Target H-1, Logistik Sudah di 1.360 TPS

“Adanya kekerasan yang muncul, menjadi satu langkah mundur proses demokratisasi yang sudah dibangun. Karena hakikat pemilu adalah perebutan kekuasaan secara damai. Ini (kekerasan dengan penggunaan senjata api) mencederai proses itu,” katanya di Jakarta, Rabu (2/4).

Karena itu demi menjaga demokrasi terutama di Aceh yang telah berjalan cukup baik, Sigit menyerukan oknum elit-elit yang bertikai dapat segera menghentikan perbuatan tersebut. Ia berharap semua pihak dapat kembali memercayakan proses perebutan kekuasaan secara damai, yakni lewat pemilu. “Karena kekerasan tidak akan membawa manfaat kecuali ketakutan itu sendiri,” katanya.

BACA JUGA: Nihil Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu

Selain terhadap pihak-pihak yang bertikai, Sigit juga meminta pihak keamanan untuk bertindak tegas dan tuntas dalam mengusut kasus kekerasan yang terjadi di Aceh, tanpa pandang bulu. Langkah ini diperlukan, karena jika sampai berpihak maka proses demokrasi di Aceh akan tercederai.

“Pihak keamanan kita minta tegas dan tuntas dalam mengusut kekerasan yang terjadi tanpa pandang bulu, tanpa melihat pelakunya dari unsur mana. Terhadap pengamanan petugas penyelenggara pemilu di lapangan, kita ingin diberi perhatian khusus,” katanya.

BACA JUGA: Libur Nyepi, Wisatawan Dieng Membludak

Namun begitu terkait pengamanan penyelenggara, KPU pusat kata Sigit, akan mendiskusikannya lebih lanjut dengan penyelenggara pemilu yang berada di Aceh terlebih dahulu. Karena pada dasarnya seperti terhadap komisioner KPU pusat, dimungkinkan penyelenggara untuk memeroleh pengamanan dari petugas keamanan yang ada.

Saat ditanya terkait kondisi logistik pemilu untuk Aceh, Sigit menyatakan sampai saat ini tidak ada masalah. Semua logistik mulai dari surat suara, tinta dan berbagai kebutuhan lainnya telah dikirimkan dan diharapkan sebelum 9 April sudah dapat didistribusikan secara merata di seluruh tempat pemungutan suara (TPS). “Untuk kondisi logistik, untuk Aceh tidak ada masalah. Semuanya dalam keadaan aman,” katanya.

Sebagaimana diberitakan, sekelompok orang bersenjata menembak kendaraan simpatisan Partai Aceh di Bireuen, Aceh, Senin (31/03) malam. Akibatnya, dari 12 orang penumpang yang berada di kendaraan tersebut, tiga orang tewas. Termasuk seorang anak di bawah umur.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Makassar Masuk Zona Rawan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler