jpnn.com - MAKASSAR - Jelang pelaksanaan pemilu, wilayah Makassar masuk dalam zona rawan. Bersama dengan beberpa daerah lainnya, Makassar dianggap memiliki potensi cukup besar wilayah yang rawan ricuh.
Mengantisipasi potensi kericuhan dan dan kecurangan pada pelaksanaan pemilu 9 April mendatang, Polda membentuk lima rayon pengamanan. Polrestabes Makassar masuk dalam Rayon 1 bersama dengan lima Polres lainnya.
BACA JUGA: Salahkan Artidjo, Hakim Tipikor Medan Disemprit KY
Masing-masing, Polres Pelabuhan, Polres Gowa, Polres Maros, Polres Takalar dan Polres Pangkep. Polrestabes bersama lima Polres lainnya tersebut akan mengakmodir segala bentuk pengamanan dan akan saling back up satu sama lain.
Sementara Rayon 2 diisi oleh Polres Barru, Polres Pare-pare, Polres Pinrang, Polres Sidrap, Polres Wajo dan Polres Soppeng. Rayon 3, masing-masing, Polres Jeneponto, Polres Bantaeng, Polres Bulukumba, Polres Selayar, Polres Sinjai dan Polres Bone.
BACA JUGA: Warga Ancam Bakar Kantor Kades
Untuk Rayon 4, Polres Luwu akan bergabung dengan Polres Tana Toraja, Polres Enrekang, Polres Luwu Utara, Polres Luwu Timur dan Polres Palopo. Sedangkan, khsusu untuk seluruh wilayah Sulawesi Barat, dipusatkan pada rayon 5, masing-masing, Polres Polman, Polres Majene, Polres Mamasa, Polres Mamuju dan Polres Mamuju Utara.
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Burhanuddin Andi mengatakan, rayonisasi wilayah hukum Polda Sulsel ini untuk mempermudah back up bantuan pengamanan jika terjadi kericuhan ataupun bentuk gangguan keamanan lainnya. Polres terdekat akan segera mengirimkan bantuan ke titik bantuan.
BACA JUGA: Ratusan PNS Naik Pangkat
"Ini untuk mempercepat akses pengamanan dan pengawalan pemilu. Jadi, kalau terjadi ancaman, Polres terdekat dalam rayon tersebut akan dengan cepat mengirimkan bantuan back up pengamanan," jelasnya.
Untuk titik rawan kericuhan di Makassar, Kapolda mengklaim telah mengantongi peta wilayahnya. Hanya saja, dia enggan membeberkan dengan alasan kepentingan publik.
"Kami sudah kantongi beberapa titik yang dianggap berpotensi menimbulkan kericuhan. Namun, kami tidak bisa ungkap, jangan sampai, ini menimbulkan keresahan bagi masyarakat," ungkap Burhanuddin pada pertemuan dengan Divis Humas Mabes Polri.
Sementara itu, Ketua Tim Divis Mabes Polri, Brigjen Pol M Taufik menegaskan, Mabes Polri tetap memantau proses pengamanan yang dilakukan oleh Polda Sulsel. Saat ini, Mabes menilai, banyak hal positif yang masuk dalam pantauan Mabes Polri, khusus dalam hal pengamanan pemilu.
"Polda Sulsel cukup aktif dalam melakukan pengamanan. Program pengamanan yang diterapkan cukup berbeda dengan wilayah lainnya, dan terbukti cukup berhasil," kata Taufik usai pertemuan di Polda Sulsel, Rabu, Rabu, 2 April.
Dia pun mengaku telah menerima laporan terkait beberapa titik kerawanan yang memiliki potensi cukup besar. Ada beberapa titik yang menurutnya perlu untuk dipantau secara maksimal.
"Ini yang saat ini masuk dalam tahap pembahasan. Kami perlu membaca potensi itu," ungkapnya. (zaq/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dewan Abaikan Aspirasi Honorer K2
Redaktur : Tim Redaksi