jpnn.com, BANJAR BARU - Payung bukan lagi alat untuk melindungi tubuh dari hujan maupun terik matahari.
Di tangan orang-orang kreatif, payung digunakan untuk menarik travelista ke tempat wisata.
BACA JUGA: Waduh, Tiap Tahun Ada Ratusan Janda Baru di Kabupaten Ini
Salah satunya di hutan pinus di Jalan P Suriansyah Ujung, Kelurahan Komet, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Hutan pinus yang biasanya polos berubah menjadi sangat cantik dengan adanya payung beraneka warna.
BACA JUGA: Duuhhh, Orang Tua Tega Tinggalkan Balita di Mobil
Tak mengherankan, banyak warga yang menyerbu hutan pinus itu.
Ada yang duduk-duduk, berjalan mengelilingi hutan maupun berfoto.
BACA JUGA: Berduaan dengan Janda di Mobil, Tiba-Tiba Digedor
Salah satu pengunjung Silvi mengaku datang ke hutan pinus itu setelah melihat keindahan di Instagram.
Menurut Silvi, hutan pinus tersebut berubah menjadi Instagramable.
"Sebelum ada payungnya saya tidak pernah ke sini, karena pas ada payungnya baru booming," kata Silvi, Sabtu (27/5).
Namun, Silvi berharap ada tambahan hiasan maupun fasilitas lain di hutan pinus itu.
"Sebab, beberapa wisata lain juga mulai banyak yang menggunakan payung seperti ini," tambah Silvi.
utan pinus di Jalan P Suriansyah Ujung memang bukan satu-satunya tempat yang mengandalkan payung cantik untuk menggaet pengunjung.
Gerbang masuk Kompleks Kota Santri di Jalan Guntung Manggis, Kelurahan Guntung Manggis, Banjarbaru juga dihias dengan payung beraneka warna.
Tak mengherankan, banyak pengguna jalan yang menyempatkan diri singgah sejenak untuk berfoto.
Padahal, sebelum ada payung yang bergantungan itu, jarang ada warga yang mengabadikan gambar di Kota Santri.
Wakil Wali Kota Banjarbaru Darmawan Jaya mengungkapkan, kawasan wisata tidak harus mengeluarkan investasi besar untuk bisa diminati pengunjung.
"Untuk menarik pengunjung tak perlu modal besar, cukup dengan payung, balon, dan aneka warna bisa menarik wisatawan," ujar Darmawan.
Menurut Darmawan, yang paling penting destinasi harus memiliki Sapta Pesona.
Yakni, aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan.
"Jadi kalau sudah Sapta Pesona, destinasi tak perlu dengan investasi besar," imbuh Darmawan.
Penggunaan payung di lokasi wisata juga terjadi di Pinus Semeru atau Hutan Pinus Sumber Putih (HPSP) di Desa Sumber Putih, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.
HPSP menjadi magnet bagi wisatawan, terutama yang menyukai petualangan di alam.
Pengelola HPSP juga menggunakan payung untuk mempercantik lokasi.
Selain itu, mereka memajang papan-papan kecil bertuliskan aneka kalimat lucu yang membuat pengunjung tertarik ber-selfie.
Pengunjung bisa menghirup udara yang bersih. Selain itu, pengunjung juga disuguhi pemandangan Gunung Semeru yang berdiri dengan gagah.
Sikembang Park yang terletak di Dusun Kebaturan, Desa Kembanglangi, Kecamatan Blado, Batang, Jawa Tengah juga menggunakan payung untuk mempercantik area.
Kawasan agrowisata itu ramai dikunjungi, terutama pada akhir pekan.
Tidak hanya menawarkan spot yang indah untuk selfie, Sikembang Park juga memiliki area ciamik untuk pre-wedding.
Sikembang Park memiliki beberapa spot yang sangat terkenal. Di antaranya, gardu pandang dengan pemandangan alam yang hijau dan deretan hutan pinus, jembatan bambu dengan latar belakang jalan membentuk huruf S, dan rumah foto.
Ada juga spot foto dengan tulisan membentuk kata I Love U, payung warna-warni dan hammock yang digantung di antara pohon. (ris/yn/ran/ema)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingin Jadikan Kalsel Ibu Kota, Jokowi Minta Lahan 300 Ribu Hektare
Redaktur : Tim Redaksi