jpnn.com - JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatatkan kinerja yang luar biasa pada triwulan pertama tahun ini. Bank dengan aset terbesar ketiga di Indonesia tersebut berhasil menyalurkan kredit Rp 373,7 triliun.
Nominal itu tumbuh 11,4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyatakan, pertumbuhan tertinggi diraih dari kredit korporasi yang meningkat 18,5 persen menjadi Rp 129,4 triliun.
BACA JUGA: Astra Fokus Garap Infrastruktur
Itu menjadi kabar gembira karena menunjukkan bahwa dunia usaha mulai bergerak. Industri yang memanfaatkan kredit terbesar adalah telekomunikasi, bahan bangunan, perkebunan dan pertanian, serta kimia dan plastik.
Meskipun penyaluran kredit meningkat, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) perseroan masih terjaga di level 1,1 persen. Level itu meningkat 0,7 persen daripada akhir Maret 2015, tapi masih dalam batas toleransi.
BACA JUGA: Astra Bagikan Dividen Rp 7,16 Triliun
“Kenaikan itu dipicu adanya nasabah korporasi dengan eksposur Rp 500 miliar yang memiliki kredit macet. Itu berkontribusi 0,2 persen pada kredit macet,’’ jelas Jahja, Rabu (27/4).
Dia memprediksi potensi NPL naik hingga September mendatang. Pemicunya adalah pertumbuhan ekonomi yang belum stabil. ’’Peak NPL diprediksi naik sampai September, kemudian mencapai titik flat,’’ ujarnya. (dee/jos/jpnn)
BACA JUGA: Diperhatikan Ya, Tarif Listrik 900 VA Naik Bertahap
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keren, PGN Raih Penghargaan di Vietnam
Redaktur : Tim Redaksi