Kredit Biro Indonesia Jaya Mulai Mengembangkan Sistem Baru

Rabu, 09 Februari 2022 – 08:40 WIB
Ronny Kasim - PT KBIJ, Wawan Salum - Atome Financial Indonesia, Gunawan Hendrikus - PT. Bank Mega, Tbk dan Agus Subekti- PT KBIJ ((ki-ka). Foto: dok KBIJ

jpnn.com - Kredit Biro Indonesia Jaya (KBIJ) menandatangani nota kesepahaman dengan beberapa perusahaan lembaga jasa keuangan, non-lembaga jasa keuangan dan perusahaan e-KYC dalam acara yang dilaksanakan secara hybrid.

Penandatanganan kerja sama ini sekaligus menandai tonggak awal hadirnya KBIJ sebagai Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (biro kredit swasta) yang memiliki kemampuan dan orientasi untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari masing-masing pihak yang membutuhkan layanan informasi.

BACA JUGA: OJK Kejar Target Penyaluran Kredit UMKM 30 Persen Pada 2024

Adapun perusahaan yang ikut menandatangani nota kesepahaman adalah PT Bank Mega, Tbk., PT Home Credit Indonesia, PT Layanan Keuangan Berbagi (DanaRupiah), PT Atome Finance Indonesia (Atome), PT Trust Teknologi Finansial (TrustIQ), M.B.A. Consulting Indonesia dan PT Aksata Pratama Teknologi.

Direktur Utama KBIJ Agus Subekti menjelaskan ada yang berbeda dengan lembaga tersebut saat ini.

BACA JUGA: Bank BJB Siap Rights Issue untuk Ekspansi Kredit di Kuartal I-2022

Menurutnya, dengan pengalaman lebih dari lima tahun sebagai biro kredit, serta dukungan pemegang saham dan manajemen baru yang berpengalaman di industri biro kredit, KBIJ selama beberapa waktu terakhir ini telah mengembangkan Credit Bureau System yang 100 persen baru.

"Ini sepenuhnya dirancang agar mampu memberikan layanan informasi yang up to date, lengkap, akurat dan dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan spesifik masing-masing pengguna," ujarnya.

BACA JUGA: Jokowi: Tidak Boleh Lagi Ada Cerita Akses Kredit yang Sulit

(ki-ka) Wihan Wihantoko - PT. MBA Consulting, Agus Subekti - PT KBIJ dan Hervina Nur Hikmawati - PT. Home Credit Indonesia. Foto: dok. KBIJ

Pernyataan senada disampaikan oleh Entjik S. Djafar, CEO DanaRupiah yang ikut menandatangani nota kesepahaman.

“Dengan adanya kerja sama ini, terutama dalam hal Credit Bureau, fintech P2P akan memperkuat Risk Control dan mempermudah dalam melakukan evaluasi terhadap calon borrower dengan proses yang lebih cepat dalam hitungan detik karena proses dilakukan dengan koneksi API.”

“Kebutuhan kami adalah bagaimana membuat proses dan pengalaman customer kami menjadi jauh lebih nyaman, singkat dan akurat. Layanan KBIJ sudah sesuai dengan apa yang kami butuhkan, salah satunya juga membantu pertumbuhan yang sehat pada perusahaan kami,” kata Gunawan Hendrikus selaku Account Services Head - PT. Bank Mega, Tbk.

Wawan Salum selaku CEO Atome Financial Indonesia menambahkan apresiasi atas perkembangan KBIJ tersebut.

“Kami senang melihat perkembangan KBIJ. Jika kerja sama berlangsung lancar, semoga hal ini bisa membawa dampak yang baik juga untuk industri,"

KBIJ telah menyiapkan sejumlah produk yang akan disediakan untuk membantu produk bisnis mitra.

Di antaranya Laporan dan Skor Kredit yang spesifik berdasarkan produk, Skor Kredit yang dapat dikustomisasi, layanan portfolio monitoring yang memudahkan mitra menerapkan pemantauan kondisi debitur secara preventif dan responsif, dll.

Produk-produk KBIJ tersebut dirancang sebagai solusi holistik, real time, dengan akurasi yang tinggi untuk mengoptimalkan pertumbuhan bisnis dan manajemen risiko yang disesuaikan dengan kebutuhan, preferensi dan pola untuk melayani populasi banked dan underbanked. 

Untuk mendukung proses bisnis perusahaan mitra, produk KBIJ menawarkan efisiensi yang dihasilkan oleh produk-produk yang akurat, informasi perkreditan yang up-to-date serta cakupan pasar yang lebih luas.

Hal ini memungkinkan karena KBIJ memanfaatkan data SLIK dan data alternatif, yang bisa membantu bisnis anggota-anggota KBIJ untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan dalam menjalankan bisnis.

KBIJ didukung dengan teknologi informasi termutakhir, baik infrastruktur teknologi informasi yang ditandai dengan  penyegaran/upgrade  seluruh perangkat pusat data dan pusat pemulihan bencana, maupun pada  aplikasi core-nya yang dibangun khusus secara inhouse menyesuaikan model bisnis biro kredit swasta di Indonesia.

Arsitektur aplikasi mengadopsi aplikasi modern berbasis micro services serta pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) secara intensif untuk pertama kalinya. Dari sisi ketersediaan data, hal ini didukung pula dengan kemitraan bersama  sumber data alternatif yang kredibel.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Bisnis dan Layanan KBIJ, Anton Adiwibowo mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam acara ini.

"KBIJ berkomitmen untuk memberikan layanan yang terbaik. Dan sebagai wujud apresiasi kami atas kepercayaan yang diberikan kepada KBIJ, maka perusahaan yang berpartisipasi akan menikmati benefit berupa free inquiry dan Early Bird Program. Dengan demikian, kami mengajak lembaga-lembaga jasa keuangan bank dan non-bank lainnya, untuk dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya," pungkasnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler