BACA JUGA: Bidik Pasar Biosimiliar
"Kredit konsumtif terutama bagi kalangan yang berprofesi sebagai PNS adalah jenis kredit yang, menjadi primadona di wilayah Kalteng," ujar Deputi BI Asral Mashuri mewakili Pimpinan BI Palangka Raya Amanlison Sembiring dalam pertemuan dengan wartawan, Selasa (25/5).Nilai outstanding kredit yang telah dan sedang dijalankan yang disalurkan pada 36 kantor cabang bank yang ada di seluruh wilayah Kalteng sampai dengan bulan Maret 2010, mencapai angka Rp 4,1 triliun
Kredit itu terbagi untuk kredit menengah Rp 800 miliar dan untuk kredit mikro dan kecil Rp 3,3 triliun
BACA JUGA: SG Incar Tiga Pabrik di ASEAN
Besaran kredit mikro antara sampai Rp 50 dan kredit kecil dari Rp 50 juta-Rp 500 juta"Dari Rp 3,3 triliun itu, 70 persennya disalurkan bagi kredit konsumtif PNS, yakni sekitar Rp 2,3 triliun," kata Asral
BACA JUGA: Dell Rambah Pasar UKM
Sisanya terbagi untuk kredit usaha produktif Rp 1 triliun, kredit usaha rakyat Rp 384 miliar dan kredit komersial lain Rp 616 miliarDalam kesempatan yang sama, Asral menjelaskan tentang faktor utama penyebab inflasi di Bumi Tambun BungaiAntara lain, kebijakan pemerintah daerah, misalnya kebijakan kenaikan tarif dasar listrik, tarif air, dan sebagainyaSerta musim maupun pasokan dari hasil industri di luar daerah Kalteng.
Menurut Asral, Inflasi memang menjadi faktor utama penyebab pengeluaran yang berlebihanNamun inflasi diperlukan sebagai indikator pertumbuhan ekonomi di suatu wilayahNaiknya inflasi merupakan faktor utama yang menyebabkan kenaikan BI rate, saat ini BI rate ada di angka 6,5 persen
BI rate adalah instrumen moneter berupa tingkat suku bunga yang dipakai untuk mengarahkan tingkat inflasi yang ingin dicapai pada kurun waktu tertentuBI rate mempengaruhi inflasi dari jalur suku bunga (deposito dan kredit), jalur nilai tukar, jalur harga dan ekspektasi(bin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kosmetik, Herbal dan LHE Masuk Perlindungan
Redaktur : Tim Redaksi