Kredit Pembiayaan BTN Meningkat 26 Persen

Sabtu, 02 April 2011 – 14:04 WIB

JAKARTA - Setelah setahun penuh menjadi perusahaan publik sejak 17 Desember 2009, Bank BTN memberikan nilai tambah yang semakin besar kepada investor dan stakeholderYaitu, mencetak prestasi kinerja keuangan dan bisnis yang mengagumkan sepanjang 2010

BACA JUGA: Laba Naik, Butuh Capex Rp 1 Triliun

Semua parameter dan rasio keuangan penting menunjukkan tren yang positif
Cerahnya kinerja tersebut dilaporkan Direksi Bank BTN dalam konferensi pers paparan kinerja di Jakarta, Jumat (1/4)

BACA JUGA: Deflasi Terjang Pasar



Laba Bersih Setelah Pajak mengalami peningkatan yang paling signifikan, yaitu 86,73 persen, dari Rp 490 miliar pada 2009 menjadi Rp 915 miliar
Peningkatan Pendapatan Bunga Kredit yang merupakan kontribusi dari realisasi Kredit dan Pembiayaan sebesar Rp 21,07 triliun pada 2010, menjadi penyumbang terbesar kenaikan Laba Bersih

BACA JUGA: Astra Standby Buyer UNTR

Sementara itu, aset tumbuh sebesar 17,00 persen menjadi Rp 68,39 triliunPencapaian peningkatan asset ini semakin memperkuat posisi Bank BTN sebagai salah satu dari 10 Bank terbesar di Indonesia.

Kredit dan Pembiayaan yang diberikan juga mengalami pertumbuhan yang mengagumkan sebesar 26,56 persen, menjadi Rp 51,55 triliun pada 2010 dibandingkan Rp 40,73 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnyaAngka ini menjadikan pertumbuhan Kredit Bank BTN lebih besar dibandingkan rata-rata industri nasionalKredit dan Pembiayaan masih didominasi oleh Kredit Perumahan dengan komposisi sebesar 90,9 persen untuk Kredit Perumahan dan 9,1 persen untuk Kredit Non Perumahan

Direktur Utama Bank BTN, Iqbal Latanro, menyatakan bahwa potensi bisnis yang dapat dikembangkan dari bidang perumahan masih sangat besar dan menjanjikan”Kami ingin tetap mempertahankan posisi Bank BTN sebagai market leader dalam pembiayaan perumahan, karena hal ini merupakan amanah dari pemegang saham serta kami memiliki expertise dan pengalaman di bidang itu”, katanya.

Meskipun Kredit dapat tumbuh secara signifikan, Bank BTN dapat tetap menjaga kualitas kredit.Terbukti dengan NPL Gross sebesar 3,26 persen.

Fokus pada pembiayaan perumahan ini juga membuat Bank BTN dapat terus mendukung program-program yang dicanangkan Pemerintah di bidang perumahanPangsa pasar Bank BTN sebesar 97persen dalam penyaluran KPR Bersubsidi membuktikan komitmen Bank BTN untuk membantu pemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah

Penyaluran Kredit dan Pembiayaan dalam jumlah besar tentunya diimbangi dengan penghimpunan dana pihak ketiga, baik retail maupun wholesaleDana Pihak Ketiga meningkat 18,23 persen, menjadi Rp 47,55 triliun di akhir 2010Sementara itu, pertumbuhan dana wholesale dicapai selain melalui penerbitan Obligasi, juga dilakukan melalui Sekuritisasi Asset

Pada tahun 2010, Bank BTN telah menerbitkan Obligasi BTN XIV sebesar Rp 1,65 triliun dan melakukan Sekuritisasi Asset terhadap tagihan KPR melalui skema Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) sebesar Rp 750 miliar, dengan rating idAAAIni merupakan ketiga kalinya Bank BTN menerbitkan KIK EBA, setelah menjadi pioneer penerbitan surat berharga ini di Indonesia pada tahun 2009Penerbitan KIK EBA memiliki tujuan untuk memperbaiki profil maturity dana Bank BTN agar sesuai dengan profil kredit yang berjangka waktu panjangDana wholesale lainnya juga diperoleh melalui Term Purchase Program (TPP) dengan SMF

Di samping itu, upaya peningkatan penghimpunan Dana Pihak Ketiga dilakukan melalui pengembangan jaringan kantorSelama 2010, Bank BTN membuka 111 Kantor Kas, melengkapi 63 Kantor Cabang, 214 Kantor Cabang Pembantu, 20 Kantor Cabang Syariah, dan 8 Kantor Cabang Pembantu SyariahSelain itu, jumlah Kantor Pos yang terkoneksi online dengan Bank BTN menjadi 2.661 pada 2010.  

Atas pencapaian kinerja 2010 ini, Direksi memandang optimistis langkah Bank BTN pada 2011, untuk memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi pemegang saham dan stakeholdersStrategi di tahun mendatang masih akan difokuskan pada pertumbuhan kredit di bidang perumahan, dengan pertumbuhan di atas rata-rata industri, berkisar antara 25 – 30 persen

Iqbal Latanro menyatakan bahwa dengan memperhatikan potensi pasar dan permintaan akan rumah yang terus tumbuh, Bank BTN optimistis bahwa bidang pembiayaan perumahan akan terus menjanjikan dan memberikan kontribusi yang sangat besar di tahun-tahun mendatangDi samping itu, Penghimpunan dana retail yang berbiaya murah akan terus diperkuat melalui pengembangan jaringan outlet, baik jaringan Bank BTN maupun Kantor Pos(max)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Emiten Ritel Tetap Potensial


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler