Laba Naik, Butuh Capex Rp 1 Triliun

Sabtu, 02 April 2011 – 13:06 WIB

JAKARTA - Perusahaan pengembang properti PT Intiland Development Tbk (Intiland) mencetak laba bersih sebesar Rp 350,5 miliar pada 2010Jumlah laba tersebut melesat lebih dari 12 kali lipat dibandingkan perolehan laba 2009 sebesar Rp 25,6 miliar

BACA JUGA: Deflasi Terjang Pasar

Lonjakan tersebut terutama disebabkan naiknya pendapatan perseroan sepanjang tahun lalu
Intiland tercatat membukukan pendapatan sebesar Rp 842,7 miliar, naik 118 persen dibandingkan periode sama senilai Rp386,8 miliar

BACA JUGA: Astra Standby Buyer UNTR



Dari sisi operasional, laba usaha naik tiga kali lipat menjadi Rp 258,1 miliar dibandingkan 2009 sebesar Rp61,3 miliar
Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Intiland Lennard Ho Kian Guan menjelaskan sepanjang 2010 manajemen mengeksekusi sejumlah strategi kunci pertumbuhan usaha dalam rangka proses transformasi perusahaan

BACA JUGA: Emiten Ritel Tetap Potensial



Strategi tersebut antara lain menggenjot penjualan inventori yang masuk kategori mature, non-core, dan low yielding, serta melakukan strategi ekspansi agresif melalui penambahan cadangan lahan, serta memperbanyak proyek-proyek baru

"Kami juga berhasil meningkatkan kemampuan dalam membukukan profitabilitas, terlihat dari rasio laba bersih terhadap pendapatan yang melonjak secara signifikan," kata Lennard Ho di Jakarta, Jumat (1/4).

Menurutnya, jika 2009 nilainya hanya 6,6 persen, maka 2010 nilainya melesat menjadi 41,6 persen“Sepanjang 2010 kami banyak mencapai kemajuan dan membuat berbagai terobosanKami berhasil masuk kembali ke dalam radar pasar modal nasional maupun internasional sehingga saat ini banyak investor institusional besar menjadi pemegang saham kami,” tuturnya.

Pencapaian hasil positif di 2010, tentunya menjadi pondasi yang kokoh bagi perusahaan untuk menciptakan pertumbuhan usaha secara masifManajemen memutuskan 2011 menjadi tahun pertumbuhan cepat bagi perusahaan. 

“Perkembangan perusahaan ke depan akan sangat substansialKami menfokuskan strategi kunci untuk menjadi salah satu dari hanya beberapa pengembang besar di Indonesia yang tercatat di bursa," kata LennardMelihat hasil di 2010, pihaknya optimistik mampu mencapai target tersebut"Saat ini Intiland tumbuh secara cepat dan berkelanjutan, serta sesuai arah yang telah direncanakan,” tuturnya. 

Dari sisi nilai pendapatan usaha, kontribusi terbesar masih berasal dari penjualan residensial, baik rumah maupun apartemen yakni mencapai 86,4 persen atau Rp 728,1 miliarNilai penjualan dari sektor residensial itu meningkat 171 persen dibandingkan perolehan 2009Sementara, pendapatan dari jasa penyewaan perkantoran dan manajemen gedung menjadi kontributor terbesar kedua, yakni sebesar Rp40,8 miliar atau setara 8,2 persen

Disusul berikutnya kontribusi dari pendapatan sarana olah raga dan lain-lain, masing-masing sebesar Rp 32,5 miliar (3,8 persen) dan Rp12,8 miliar (1,5 persen)

Lennard mengaku belanja modal meningkat, tahun ini perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp1 triliunJumlah itu naik dari rencana semula senilai Rp600 miliar"Lonjakan nilai capex ini mempertimbangkan banyak proyek baru skala besar yang dibangun tahun ini," katanya

Proyek-proyek baru tersebut, lanjut Lennard, terdiri dari landed residensial, mixed-use dan high rise development, kawasan industri, maupun hotelBerkaitan dengan sumber pendanaan untuk belanja modal, manajemen tidak terlalu khawatir mengingat posisi neraca perseroan sangat sehatSelain itu, manajemen juga terus mengeksplorasi seluruh alternatif pembiayaan, baik dari sektor perbankan, pasar modal, maupun dari investor strategis

“Kami tetap konsisten pada empat strategi utama perseroan yakni, pertumbuhan organik, peluang akuisisi, memperbanyak kerjasama strategis, dan meningkatkan pengelolaan modal dan investasiKerjasama stategis kami lakukan secara agresif, baik dengan lembaga asing maupun para pemilik lahan," kata LennardDia optimistis dapat mengeksekusi strategi-strategi tersebut dengan baik di tahun ini(vit)

BACA ARTIKEL LAINNYA... TINS Tertolong Lonjakan Logam Dunia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler