"Kami memang belum bisa memberikan solusi yang lain, namun kita berharap Mandala terbang lagi," ujar Direktur Utama PT Mandala Airlines, Diono Nurjadin usai pertemuan dengan para kreditur di Citywalk Jakarta kemarin
BACA JUGA: Honda Recall Jazz, City dan Freed
Rapat antara Mandala dengan ratusan krediturnya itu mengalami kebuntuan (deadlock) karena kreditur menolak opsi restrukturisasi utang, terutama soal konversi utang menjadi saham.Sebelumnya pertemuan antara manajemen Mandala Airlines dengan para krediturnya tersebut untuk melakukan pemungutan suara (voting) terkait tiga opsi yang diajukan maskapai tersebut
BACA JUGA: Laba Bank Danamon Naik 88 Persen
"Kami menolak votingBACA JUGA: Suzuki Luncurkan Shogun Axelo 125cc
Kami tidak ingin mengganti utang dengan saham," ujar perwakilan kreditur dari Merpati Nusantara Airlines tanpa mau menyebutkan namanya.Hal itu kemudian disusul teriakan dari perwakilan kreditur yang lainSalah serang perwakilan kreditur yang mengaku dari Angkasa Pura I juga menolak opsi perdamaian utang"Bayar saja utangnya, tagihan kami ada pajaknya dan tidak bisa dikonversi menjadi sahamAda unsur PNBP (penerimaan negara bukan pajak) yang prosesnya lamaKalau tawaran ditolak, konsekuensinya apa dan proses selanjutnya apa," ungkapnya.
Perwakilan dari Garuda Maintenance Facility (GMF) Aeroasia anak usaha Garuda Indonesia juga memiliki tagihan yang belum dibayar MandalaMereka menolak opsi konversi utang menjadi sahamMereka berdalih kepemilikan saham di perusahaan lain tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba karena sebagai BUMN membutuhkan izin pemerintah"Selain itu proses pemindaham saham sangat rumit," tuturnya.
Perwakilan dari Angkasa Pura II juga mengungkapkan hal yang sama"Sangat tidak dimungkinkan (konversi saham)Kita harus ada surat Menteri BUMN untuk membeli saham tersebutUtang ini sudah berlarut-larutSilakan cari investor baru biar bayar utangKami orang yang tidak berdosa sebenarnya," tegasnya.
Kreditur dari Jasa Raharja juga mengaku tidak bisa memutuskan untuk melakukan konversi saham seperti kemauan MandalaBUMN Asuransi ini mengaku membutuhkan penawaran yang konkret dari Mandala"Opsi perpindahan saham tidak realistis, kami meminta itikad baik, keputusan yang lebih konkret dan realistisBukan dalam bentuk saham," tegasnya.
Mandala telah menghentikan sementara penerbangannya mulai Kamis, 13 Januari 2011Mandala Airlines juga telah mengumumkan rencana pengajuan permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) ke Pengadilan Niaga Jakarta PusatLangkah ini diambil manajemen Mandala agar mereka dapat merestrukturisasi bisnis dan mengembalikan keuntungan maskapai tersebut"Kita masih belum menentukan investor yang akan masuk," jelasnya(wir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... LOreal Investasi USD 100 Juta
Redaktur : Tim Redaksi