Kriminolog: Polisi Jangan Main-main

Senin, 04 Mei 2009 – 15:30 WIB
JAKARTA – Sejak tahap awal, pengungkapan kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen yang menyeret Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif, Antasari Azhar, diliputi sejumlah kejanggalanAntara lain, justru yang mengumumkan Antasari telah ditetapkan sebagai tersangka adalah Kapuspenkum Kejaksaan Agung (Kejagung) M Jasman Panjaitan

BACA JUGA: Menteri LH Siap Bentuk Komisi B3

Mestinya, yang mengumumkan adalah kepolisian sebagai penyidik.

Dari surat yang diterima Kejagung dari kepolisian, status Antasari ditulis ‘tersangka/saksi’, sebagaimana disebutkan Jasman
Saat dimintai keterangan di Polda Metro Jaya, Senin (4/5) dinyatakan status Antasari sebatas sebagai saksi.

Munculnya nama Rani Juliani, seorang caddy di Modernland Golf, Bumi Serpong Damai, Tangerang, yang disebut-sebut punya skandal asmara dengan Antasari, juga masih misteri

BACA JUGA: 30 Peserta Lomba Foto KPU Diberi Hadiah

Isu juga beredar perkara ini dipicu keinginan KPK mengusut sejumlah kasus dugaan korupsi di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Terkait dengan masih misterinya pokok persoalan di balik kasus ini, kriminolog asal Universitas Indonesia (UI) Erlangga Masdiana berharap polisi tetap fokus ke persoalan tindak pidananya, yakni perkara pembunuhan.

”Polisi jangan sampai ikut terseret dalam polemik, terlebih ikut-ikutan mengkaitkan hal ini dengan persoalan politik,” ujarnya saat dihubungi JPNN, Senin (4/5).

Erlangga pun yakin, polisi tidak berani main-main dalam memproses kasus ini
“Saya kira polisi tidak akan berani mengabaikan fakta-fakta yang telah ditemukan

BACA JUGA: Tak Tergoda Uang, Belum Tentu Tahan Perempuan

Kalau sampai main-main, kredibilitas kepolisian sendiri yang bakal hancur,” ujarnya. (sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Desak Revisi UU Lingkungan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler