jpnn.com, JAWA BARAT - Sahabat Polisi Indonesia mengkritik aksi Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI), yang berlangsung anarkis di kantor Mapolda Jawa Barat (Jabar), pada Kamis (27/1).
Ketua Umum Sahabat Polisi Indonesia, Fonda Tangguh mengatakan aksi anarkistis tersebut justru hanya akan membuyarkan tujuan awal melakukan aksi tersebut.
BACA JUGA: Meledek Vicky Prasetyo, Deddy Corbuzier: Mantan Suaminya Mantan Istriku, Kena Azab Di-blacklist KUA
“Mungkin maksud awal rekan-rekan (GMBI) yang berunjuk rasa, baik. Menanyakan perkembangan kasus kematian anggotanya. Tetapi jika caranya begitu, malah tidak baik. Tidak produktif dan malah membuat orang tidak simpatik,” ujar Fonda dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/1).
Oleh karena itu, Fonda mendukung langkah kepolisian yang menangkap sejumlah orang, yang berupaya menegakkan aturan hukum atas pelanggaran yang terjadi dalam aksi kemarin.
BACA JUGA: Jaga Keamanan Pelaku Trading, Aplikasi PINTU Dukung Pembentukan Bursa Crypto Indonesia
Menurut Fonda, aksi massa dalam menyampaikan pendapat harus tetap menaati aturan hukum yang berlaku dan tidak melanggar hukum.
“Kalau anarkistis, maka itu sudah masuk pelanggaran hukum. Tidak begitu cara menyampaikan pendapat di muka umum,” tuturnya.
BACA JUGA: Tenang, Investor Bisa Beli Token-Token Ini di Indodax Saat Market Sedang Merah
Meski begitu, Fonda tetap mengapresiasi sikap Ketua Umum GMBI Fauzan Rachman, yang secara kesatria meminta maaf di depan publik.
"Apalagi, dia juga bersedia bertanggung jawab atas semua kerusakan yang terjadi," kata Fonda.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy