jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan pendidikan SMK harus mampu menghasilkan lulusan yang siap kerja.
Bahkan, sebelum tamat dari sekolah mestinya para siswa SMK harus sudah bekerja.
BACA JUGA: Menko PMK: Makin Banyak Perguruan Tinggi Berinisiatif Membantu Penanganan Covid-19
“Saya berharap siswa-siswa SMK itu memang disiapkan untuk kerja. Karena itu, mereka harus sudah kerja sebelum tamat," kata Muhadjir, Rabu (3/11).
Dengan begitu, lanjutnya, siswanya sudah biasa bekerja sebelum tamat. Jangan sampai nanti sudah tamat baru belajar kerja.
BACA JUGA: Menko PMK Akui Banyak Rakyat Indonesia Belum Merdeka
"Itu bedanya SMA dengan SMK,” ujar Menko Muhadjir.
Menurut Muhadjir, agar siswa SMK lebih siap dalam menghadapi dunia kerja maka diperlukan pembiasaan mulai dari pendidikan di sekolah. Salah satunya yaitu dengan menghadirkan suasana kerja termasuk peralatan yang sudah berteknoologi digital yang sesuai perkembangan dunia industri.
BACA JUGA: Menko PMK: Masyarakat Tahan Diri, Kooperatif, Polisi yang Atur
Dia pun meminta para kepala SMK tidak hanya memikirkan tujuan untuk memperbanyak jumlah siswa. Setiap kepsek seharusnya memiliki tanggung jawab dalam menyiapkan lulusan SMK yang benar-benar produktif.
Begitu juga para guru diminta untuk lebih peka dalam menyiapkan mental dan karakter siswa SMK yang siap menjadi tenaga kerja.
“Yang paling penting sekali adalah karakter dan mental itu sebenarnya," ujarnya.
Siswa kata Muhadjir tidak boleh lagi ketika sudah masuk SMK terus main-main, masih keluyuran. Harus tahu betul bahwa waktu itu untuk bekerja, berproduktif.
"Nanti kalau itu sudah terbentuk, percaya sama saya, orang berhasil itu karena kerja. Tidak ada istilahnya orang tidak bekerja keras terus berhasil,” pungkas Menko Muhadjir Effendy. (esy/jpnn)
Redaktur : Adil
Reporter : Mesya Mohamad