jpnn.com, MAKASSAR - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali kota Makassar, Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun Nurdin Halid (IMUN) menyoroti anggaran pendidikan Kota Makassar yang hanya sebelas persen dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Irman menilai besaran alokasi anggaran pendidikan Kota Makassar tersebut menandakan Pemkot Makassar kurang berpihak terhadap mutu pendidikan.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Habib Rizieq Batal Kembali ke Indonesia? Pak Anies Umumkan Kabar Baik
"Kekuatan pembiayaan dalam rangka pelaksanaan pendidikan menjadi satu standar yang harus diikuti oleh pemerintah kota dan itu menjadi standar mutu dari menilai sebuah pendidikan itu berhasil atau tidak," kata Irman saat Debat Publik Kota Makassar yang disiarkan langsung di Kompas TV, Sabtu (7/11) malam.
Irman menjelaskan, saat ini Kota Makassar dalam hal mutu pendidikan anak menempati peringkat kesebelas dari 24 kota/kabupaten di Sulawesi Selatan.
BACA JUGA: Rizal-Fadli Bertekad Jadikan Makassar Kota Sombere
Hal itu menjadi bukti dampak negatif dari alokasi anggaran pendidikan yang rendah di Kota Makassar.
"Pemerintah kota dari 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan ranking (peringkat) sebelas pendidikan anak, keberpihakan anggarannya. Untuk itu ke depan harus kita tingkatkan menjadi lebih baik lagi," ujar Irman.
BACA JUGA: Danny-Fatma Akan Jadikan Makassar Dua Kali Lebih Baik dari Sekarang, Ini Visi Misinya
Menurut Irman, alokasi anggaran pendidikan yang kecil juga akan menyulitkan pemerintah dalam menarik investor untuk berperan dalam pendidikan di Kota Makassar.
"Bagaimana kita mau menarik CSR (Corporate Social Responsibility) yang lain, kalau tidak memperlihatkan keberpihakan sebagai pemerintah untuk menempatkan anggaran pendidikan lebih prioritas dibanding anggaran-anggaran lainnya," ujar Irman.
Untuk diketahui, Debat Publik diikuti tiga paslon lainnya yakni Mohammad Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Danny-Fatma), Syamsu Rizal-Fadli Ananda (DILAN), dan Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando (Appi-Rahman). (mcr1/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi