Kritik Pembangunan Tugu Sepeda, Fraksi PDIP: Kalau Kerja Tidak Menggunakan Perencanaan, Ya Begitu

Rabu, 14 April 2021 – 22:07 WIB
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono. Foto: M Adil/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pembangunan tugu sepeda di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, menuai kritik dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DPRD DKI Jakarta.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan pembangunan tugu sepeda itu tidak menggunakan perencanaan dan hanya berdasarkan mimpi.

BACA JUGA: Atasi Banjir Jakarta, DPRD Minta Pemprov DKI Komitmen Benahi Infrastruktur

"Kerja kalau tidak menggunakan perencanaan ya begitu, kan kerja ujug-ujug, tiba-tiba tadi malam mimpi mau bikin patung, besok diwujudkan patung," kata Gembong di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (14/4).

Gembong menyarankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bekerja sesuai yang sudah direncanakan saja.

BACA JUGA: Fraksi PDIP DPRD Nilai Rencana Pemprov DKI Buang-buang Anggaran, Yakin Bisa Atasi Banjir?

Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta itu mengingatkan jangan seperti hanya bekerja dengan selera mimpi di malam hari karena tiba-tiba membangun tugu tanpa perencanaan apa pun.

"Bahasa saya adalah, Pak Anies Baswedan cukup bekerja sesuai apa yang tertulis, bukan sesuai mimpinya. Yang tertulis apa? Ya, yang di RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah) saja," ungkap Gembong.

BACA JUGA: Gubernur Anies Baswedan Terbitkan Seruan, Begini Isinya

Dia tidak mempermasalahkan sumber anggaran berasal dari pihak ketiga. Sebab, bentuk pembiayaan dari pihak ketiga untuk tugu sepeda tersebut merupakan pendapatan sah yang bisa diambil Pemprov DKI Jakarta.

Namun, kata Gembong, akan lebih baik apabila proyek yang dibangun berdasarkan asas manfaat dan melihat kondisi DKI Jakarta saat ini.

"Kan harus melihat sisi manfaat bagi warga Jakarta. Apakah itu bermanfaat atau tidak, tetapi melihat situasi sekarang (pembangunan tugu sepeda) belum menjadi hal yang sangat prioritas. Maka, bekerja jangan berdasarkan mimpi," kata Gembong.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan tugu atau prasasti sepeda senilai Rp 800 juta dari dana pihak ketiga itu dibangun untuk dijadikan tempat swafoto dan bisa menjadi ikon baru Kota Jakarta, sekaligus mempercantik tempat-tempat yang ada di ibu kota.

Menurut Riza, dana Rp 800 juta merupakan bentuk penghargaan dari seniman dan konsultan yang sudah bersusah payah mewujudkan hal tersebut.

"Tentu yang namanya kami harus menghargai para seniman seni rupa yang membuat (tugu sepeda) dan para konsultan," kata Riza.

Dia mengatakan tugu sepeda tersebut sebagai bentuk penghargaan bahwa DKI Jakarta ingin sepeda tak lagi menjadi alat olahraga saja, tetapi juga sebagai alat rekreasi dan transportasi. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler