Kritikan dan Pujian untuk Sirkuit Jalanan Singapura

Lebih Sulit dari Monaco

Selasa, 30 September 2008 – 12:49 WIB

Grand Prix Singapura diselenggarakan malam ini di jalanan Marina BaySetelah dua hari mengelilingi trek, para pembalap punya daftar keluhan sekaligus pujian.

Selamat kepada Singapura

BACA JUGA: Ferrari, Menang Kalah Tetap Bersama

Negara tetangga itu telah mencatat sejarah sebagai penyelenggara pertama grand prix Formula 1 di malam hari
Segala persiapan selama berbulan-bulan bisa dilihat hasilnya akhir pekan ini.

Jumat malam lalu (26/9), Giancarlo Fisichella dari Force India-Ferrari menjadi pembalap pertama yang turun di lintasan lima kilometer tersebut

BACA JUGA: Kembalinya Para Jenderal Lapangan

Diikuti oleh Jenson Button dari Honda
Jumat malam itu pula, Mark Webber dari Red Bull-Renault menjadi pembalap pertama yang merasakan "ciuman" tembok pengaman.

Bisa dilihat di layar kaca, balapan malam di Singapura memang spektakuler

BACA JUGA: Ajang Klinsmann Uji Konsistensi

Hanya saja, di balik kedahsyatan itu, tentu masih ada kekurangan di sana-sini, yang sebelumnya tidak terlihat.

Yang paling utama adalah jalan yang bergelombang (bumpy)Ini yang paling dikeluhkan pembalap, dan bisa kita lihat jelas di layar kacaTapi, problem ini sebenarnya bisa dimaklumi, karena ini adalah jalanan biasaSemulus-mulusnya jalanan, tetap lebih mulus permukaan sirkuit permanen.

Kata Jarno Trulli, pembalap veteran Toyota, bumpy-nya Singapura ini yang paling parah di F1Robert Kubica, andalan BMW-Sauber, mendukung komentar itu"Menurut saya terlalu bumpy (untuk F1)Tapi mau bagaimana lagiKami harus membuat kompromi dalam hal setelan untuk mengatasi gelombang jalanItu membuat pekerjaan kami jauh lebih sulit," ucap pembalap Polandia itu.

Dua pembalap Brazil, Felipe Massa (Ferrari) dan Rubens Barrichello (Honda) ikut "mengutuk" bumpy-nya Singapura"Mobil kami memantul-mantul dan membentur tanah begitu kerasSaya merasa seperti menjadi penumpang," kata Barrichello.

Gara-gara gelombang jalan, dan tuntutan fisik dan konsentrasi ekstra melaju di malam hari, Lewis Hamilton (McLaren-Mercedes) menganggap Singapura sebagai salah satu lintasan paling menantang

"Sirkuit ini sangat melelahkanLebih melelahkan dari yang saya perkirakanUntuk melaju satu lap di sini butuh energi dua kali lebih banyak dari ketika melaju di (jalanan) MonacoSatu lap di sini sama dengan dua lap di Monaco," tegas pemimpin klasemen sementara itu.

Tentu saja, tidak ada waktu untuk "memuluskan" lintasan sebelum lomba malam iniTapi untungnya, penyelenggara mampu bekerja keras mengatasi beberapa masalah yang lainKhususnya soal lampu dan jalur keluar masuk pit lane.

Soal lampu, memang pada dasarnya terang benderang tanpa masalahHanya saja, ada satu dua tikungan yang baru ketahuan gelap saat para pembalap melaju dengan kecepatan tinggiYang paling parah, kata Trulli, penerangan di tikungan 5.

Sebelum kualifikasi tadi malam, lampu-lampu di sana sudah disetel ulang, dan masalah teratasi.

Untuk jalur keluar masuk pit lane, semula dianggap terlalu berbahaya karena berada di racing line alias jalur ngebutKalau ada yang mendadak mau masuk pit atau keluar dari pit, bisa terjadi tabrakan dengan mobil lain yang sedang melaju kencang.

Solusinya adalah memodifikasi jalur masuk pitGarisnya agak dimajukan sedikit, supaya pembalap sempat pindah jalur sebentar, sehingga tidak mengagetkan pembalap lain yang mengikuti di belakangUntuk jalur keluar, tidak ada perubahanAlasan pengawas lomba, pembalap seharusnya sudah harus hati-hati saat keluar dari jalur pit.

Modifikasi lain yang dilakukan adalah pada benjolan-benjolan "kura-kura" pada kerbing (pembatas lintasan) di tikungan 10Masih belum seperti harapan pembalap, tapi sudah bisa diterimaBuktinya, tidak ada yang bermasalah di sana saat latihan dan kualifikasiDan semoga tidak ada masalah saat lomba malam nanti.

Atas segala perubahan mendadak ini, para pembalap pun melontarkan pujian untuk penyelenggara GP Singapura"Bagi saya, yang paling mengagumkan adalah bagaimana mereka menyiapkan sirkuit di Singapura ini," katanyaBahwa masih ada kekurangan, Hamilton termasuk yang paling memaklumi"Saya tak bisa menyalahkan siapa-siapa," tambahnya.

Bergelombang, iyaTapi, lanjut Hamilton, sirkuit di Singapura ini punya karakter tersendiri"Tidak seperti sirkuit-sirkuit standar lainRasanya seperti melaju di jalanan kota beneranDan sirkuit ini punya kerbing dan tikungan-tikungan (menarik)Benar-benar menantang," paparnya"Semua (yang terlibat) berhak mendapat tepukan di pundakIni benar-benar impressive," tandasnya.

Catatan penutup: Tampaknya GP Singapura malam ini tidak akan menawarkan banyak manuver salip-menyalipTapi bukan berarti balapan tidak akan berlangsung menarikSiapa pun yang menang, dia akan mencatat sejarah pentingSeperti yang dikatakan Kimi Raikkonen (Ferrari): "Salip-menyalip (di Singapura)? Mungkin tidak akan banyakTapi selama ini kan ya seperti itu..."(azrul ananda)

Daftar Keluhan di Singapura

1Lintasan Bergelombang

Gelombang dan benjolan di lintasan (bumpy) adalah keluhan utama para pembalap di Sirkuit Marina Bay SingapuraBukan hanya membuat dasar mobil membentur aspal (bottoming) dan mengganggu kendali, juga "menyakiti" badan pembalap.

2Bahaya Keluar Masuk Pit

Jalur masuk (entry) dan keluar (exit) dari pit lane banyak diomeliKarena letaknya di jalur balap (racing line), di tempat-tempat yang diambil dengan kecepatan tinggiRisiko besar saat lomba, khususnya kalau ada pembalap yang masuk pit secara mendadak.

3Benjolan Tikungan 10

Benjolan-benjolan tinggi "kura-kura" yang membatasi tikungan 10 sudah dibuat lebih "ramah" sebelum latihanTapi beberapa pembalap masih ingin agar semua benjolan itu dibuang sajaMasih terlalu berbahaya bila mobil kehilangan kontrol dan menabraknya.

4Gelap di Kecepatan Tinggi

Soal lampu, keluhannya paling sedikitKebanyakan pembalap kagum dengan penerangan di Marina BayHanya saja, masih ada satu dua tempat yang terasa agak gelapDan itu baru ketahuan setelah pembalap melintasinya dalam kecepatan tinggi.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hujan Pujian untuk Grand Prix Singapura


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler