Kritikan SBY soal Pemberitaan Media Bisa Jadi Bumerang

Minggu, 27 Oktober 2013 – 02:01 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono dalam acara temu kader dan resepsi ulang tahun PD ke-12 di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/10. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Peneliti senior Indonesian Public Institute, Karyono Wibowo, menilai pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengkritik pemberitaan media tentang partai yang pernah dipimpin Anas Urbaningrum itu justru menunjukkan adanya kepanikan. Pasalnya, PD memang menempati urutan teratas dalam daftar parpol bercitra negatif.

Karyono menjelaskan, jika dilihat dari kajian analisis media yang dilakukan IPI, dua bulan terakhir menunjukkan citra negatif PD menempati posisi paling tinggi dengan angka 31,7 persen. Selanjuttnya ada PKS (26,8 persen), Partai Golkar (18,6 persen), dan PDIP (14,8 persen). Sementara partai lainnya di bawah empat persen.

BACA JUGA: Kritik Media, SBY Dinilai Panik

Menurut Karyono, ada beberapa isu yang memberikan sentimen pemberitaan negatif PD antara lain. Misalnya kasus Sengman, Bunda Putri, Perpu MK, Hambalang dan penahanan Andi Mallarangeng.  "Konflik antara PPI ormas yang didirikan Anas Urbaningrum dengan PD hingga isu penculikan Subur Budi Santoso oleh BIN juga ikut memengaruhi sentimen negatif ke PD," kata Karyono di Jakarta, Sabtu (26/10).

Karena itu, Karyono tak heran ketika SBY sudah mulai gusar atas pemberitaan media mulai kritis terhadap orang nomor satu di pemerintahan Indonesia itu. Namun, lanjut Karyono, kritikan  dengan menyerang media bisa menjadi bumerang bagi SBY sendiri maupun PD.

BACA JUGA: Terlalu Banyak Sarana Ajarkan Kemesuman ke Pelajar

"Kalau ada pers yang kritis, hal itu masih dalam batas kewajaran. Justru menyerang media dalam mainstream libertarianisme pers saat ini bisa jadi bumerang," ujar Karyono.

Karena itu Karyono mengingatkan SBY dan PD agar berhati-hati menyikapi setiap masalah yang berhubungan dengan pers. "Saya melihat agak aneh saja, kalau dulu pada tahun 2004, SBY dipuja dan dibesarkan media kok beliau enggak protes ya. Kok sekarang ketika pers mulai kritis, beliau protes dan gusar," katanya.

BACA JUGA: Ical Tak Merasa Sudutkan SBY dan Demokrat Lewat TV One

Seperti diketahui, SBY menyatakan selama 2,5 tahun belakangan ini Partai Demokrat kerap diserang habis-habisan oleh partai politik dan sejumlah media massa. "Kita diserang parpol dan sejumlah media massa, sebagian dari mereka ada di depan saya," katanya. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Sebut Temu Kader Kembalikan Semangat Demokrat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler