jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji menjelaskan kronologi kejadian robohnya tembok Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 19 Jakarta di Pinang Kalijati, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Isnawa mengatakan peristiwa itu terjadi pada pukul 14:50 WIB karena hujan deras sejak siang hingga sore hari.
BACA JUGA: Jakarta Selatan Dikepung Banjir
Kejadian bermula saat hujan deras yang menyebabkan air gorong-gorong meluap dan menggenangi area sekolah MTsN 19.
“Beberapa siswa yang sedang bermain di area taman sekolah tertimpa tembok yang roboh. Tembok roboh karena tidak mampu menahan luapan air yang ada,” ucap Isnawa dalam keterangannya, Kamis (6/10).
BACA JUGA: Irma Hutabarat: Permintaan Maaf Ferdy Sambo Sudah Terlambat, Putri Candrawathi Berkhianat
Menurut mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta itu, tembok yang roboh tersebut bukan dari ruangan kelas melainkan tembok di sekitar sekolah.
Akibat kejadian ini, tiga orang siswa MTsN 19 tersebut meninggal dunia, yakni Dika, Dendis, Adhan yang seluruhnya merupakan siswa kelas 8.
BACA JUGA: 5 Orang Sekeluarga yang Dilaporkan Hilang Ditemukan Dalam Septic Tank, Ternyata
“Korban luka-luka dua orang. Seluruh korban sedang dibawa ke Rumah Sakit Prikasih, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” kata dia.
Saat ini, personel gabungan yang terdiri dari TRC BPBD, Dinas Gulkarmat, Dinas SDA, Tagana Dinsos, Basarnas, TNI, serta POLRI sudah berada di lokasi untuk membersihkan puing tembok yang roboh.
Mereka juga mengevakuasi korban yang tertimpa reruntuhan.
“Penyedotan air di sekitar lokasi juga sedang dilakukan agar proses evakuasi dapat berjalan dengan baik,” tutur Isnawa.(mcr4/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi