Kronologi Duel Polisi Berujung Maut di SPN Polda Riau, Aiptu Ruslan Tewas Mengerikan

Kamis, 22 Desember 2022 – 04:59 WIB
Pos penjagaan SPN Polda Riau di Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang, Desa Kualu Nenas, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar. Foto: Rizki Ganda Marito/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Banit Provos SPN Polda Riau Aiptu Ruslan tewas setelah ditikam rekan kerjanya, Bripka WF pada Selasa (20/12).

Duel polisi itu terjadi setelah keduanya sempat terlibat cekcok.

BACA JUGA: Duel Polisi di SPN Polda Riau Merusak Citra Polri, Pelaku Harus Diberi Sanksi Tegas

Pertikaian bermula ketika korban menegur pelaku lantaran tidak mengikuti apel pembagian tugas.

Saat itu pelaku menolak mengikuti apel dengan alasan sedang bertugas.

BACA JUGA: Prabowo Menggenggam Erat Tangan Try Sutrisno yang Berbaring di RSPAD

Mendengar jawaban tersebut, korban kemudian menyuruh pelaku untuk push up, namun ditolak oleh pelaku.

Keduanya sempat cekcok dan adu mulut sebelum akhirnya dilerai anggota polisi yang ada di sekitar lokasi.

BACA JUGA: Reaksi Tak Disangka Ferdy Sambo Setelah Melihat Rekaman CCTV, Putri Begini

Ternyata, kejadian tersebut tidak selesai, pukul 19.15 WIB, Bripka WF datang ke SPN dengan orang tuanya dengan niatan menjumpai Wakil Kepala SPN Polda Riau guna melaporkan perkelahian tersebut.

Saat itu, Wakil Kepala SPN meminta agar persoalan tersebut diselesaikan esok harinya dikarenakan pihaknya tengah disibukkan dengan persiapan pelantikan.

Merasa tidak puas dengan jawaban tersebut, Bripka WF berniat menemui Kepala SPN Polda Riau.

Setelah menjumpai, Bripka WF kemudian keluar tanpa pamit dan menuju ke penjagaan bertemu dengan Aiptu Ruslan, sehingga kembali terjadi perkelahian.

Tidak hanya sekadar cekcok, dada kiri Aiptu Ruslan menancap sebilah sangkur milik Bripka WF yang membuatnya tewas.

Terkait kejadian itu, Kapolda Riau Irjen Muhammad Iqbal membentuk tim untuk mengusut serta mengungkap latar belakang kejadian.

Sementara itu, Kompolnas meminta pelaku untuk ditindak tegas dan dijatuhi sanksi etik dan pidana.

"Kepada pelaku perlu diberikan sanksi yang tegas dan berat, etik maupun pidana," kata Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Menurut Benny, pihaknya telah mendapatkan informasi serta laporan terkait insiden tersebut.

Dia pun menyayangkan terjadinya kasus yang dapat merusak citra Polri.

"Kompolnas menyayangkan kejadian tersebut karena merusak citra Polri," ujarnya.

Benny juga mengatakan kasus tersebut telah ditindaklanjuti dan diusut oleh Polda Riau. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ayah Potong Burung Anak Kandungnya, Motif Tersangka


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler