jpnn.com - Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Rika Aprianti membeberkan kronologi kebakaran Lapas Klas I Tangerang, Banten, Rabu (8/9) dini hari.
Rika menjelaskan kebakaran itu terjadi di Blok Hunian Chandiri 2 (Blok C2), pada Rabu (8/9) pukul 1.50 WIB. Api baru bisa dipadamkan pada pukul 3.30 WIB.
BACA JUGA: Lapas Klas I Tangerang Terbakar, PKB: Usut Tuntas & Bantu Korban
Dia menambahkan bahwa untuk penyebab kebakaran sampai saat ini masih dilakukan penyelidikan.
"Penyebab kebakaran dugaan awal akibat hubungan arus pendek listrik (korsleting). Kepastian penyebab masih dilakukan penyelidikan," kata Rika dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/9).
BACA JUGA: Blok C2 Lapas Klas I Tangerang Over Kapasitas, Dijaga 13 Orang
Dia menjelaskan total penghuni Blok C2 itu sebanyak 122 warga binaan yang tersebar pada 19 kamar, dengan kapasitas 38 orang per kamar.
Perinciannya, kata dia, warga binaan permasyarakatan (WBP) narkotika sebanyak 119 orang, WBP perkara terorisme dua, dan warga negara asing (WNA) dua orang yakni dari Afrika Selatan dan Portugal.
BACA JUGA: Kebakaran Lapas Tangerang, Habib Aboe Minta Ditjen PAS Lakukan Penyelidikan Mendalam
Dari jumlah itu, total ada 40 WBP kasus narkotika orang meninggal dunia di lokasi dan telah dievakuasi.
Satu lainnya, WBP kasus terorisme meninggal dalam perjalanan menunu rumah sakit.
Rika menambahkan delapan orang mengalami luka berat dan kini dirawat di RSUD Kota Tangerang.
“Sebanyak sembilan orang luka ringan dirawat di klinik Lapas Tangerang, dan 64 orang ditempatkan sementata di Masjid Lapas Khas I Tangerang," tutur Rika. (cr3/jpnn)
Berikut data nama WBP Lapas I Tangerang yang sedang dirawat di RSUD Tangerang:
1. Nasrudin bin Zakaria
2. Hadiyanto bin Ramli
3. Iwan setiawan alias Wanted bin Wagiyo
4. Tino Yuliarto bin Suharto
5. Timothy jaya bin siswanto
6. Mardani alias Dani bin M. Nur
7. Hariyanto als bule bin ramli
8. Adam Maulana bin Yusuf Hendra.
Redaktur : Boy
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama