jpnn.com, SUKABUMI - Kapolres Sukaumi Kota, AKBP Sumarni mengungkap penyebab bentrok berdarah antarormas Sapu Jagat dengan BPPKB di Sukabumi, Jawa Barat.
Kasus itu berawal dari masalah sepele. Namun, empat orang jadi korban akibat bentrok berdarah kedua ormas tersebut.
BACA JUGA: Bentrokan Berdarah Sapu Jagat vs BPPKB Banten, 4 Orang Kena Bacok
Menurut Kapolres, aksi saling serang tersebut dipicu oleh pemukulan yang dilakukan oknum anggota salah satu ormas.
“Jadi sekitar jam 2 siang ada kejadian pemukulan dari anggota salah satu ormas. Kemudian berlanjut aksi ini di jam 4 sorenya. Saling bentrok di daerah Jalur Selatan dekat Terminal Tipe A,” kata Sumarni kepada awak media, Senin.
BACA JUGA: Kapolres dan Kapolda Diminta Jangan Takut Tangani Kasus Pengendara Moge Pengeroyok Anggota TNI
Lanjut Sumarni, akibat bentrokan dua kelompok massa tersebut, empat orang mengalami luka parah dan dibawa ke RSUD R Syamsudin SH untuk mendapatkan perawatan medis.
“Kemudian kami melakukan pendekatan ke masing-masing kelompok untuk menurunkan tensinya, saling menjaga, dan kami minta untuk saling bermusyawarah,” ujarnya.
BACA JUGA: Warga Temukan Karung di Saluran Air, Penasaran Lalu Dibuka, Ada Bra dan Tulang Belulang
“Jangan sampai masalah ini semakin besar dan kita jaga kondusivitas. Jangan sampai korban bertambah,” imbuhnya.
Sementara Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi memastikan situasi di Kota Sukabumi saat ini sudah kondusif, pasca-bentrok berdarah ormas BPPKB vs Sapu Jagat sore tadi.
Menurut Fahmi, pihaknya sudah berkoordinasi dengan aparat dan pihak terkait untuk mengambil langkah-langkah mendesak untuk mengantisipasi terjadinya bentrok susulan.
“Situasi sekarang sudah aman dan terkendali,” kata Achmad Fahmi kepada Pojoksatu.id.
Dijelaskan politisi Parta Keadilan Sejahtera itu, bersama Forkopimda, Pemkot Sukabumi melakukan berbagai langkah pasca-bentrok BPPKB vs Sapu Jagat.
Seperti pengetatan arus kendaraan masuk ke wilayah Kota Sukabumi, termasuk melakukan razia senjata tajam.
“Kami juga mengimbau, baik itu dari ormas BPPKB atau Sapu Jagat ataupun warga lainnya agar tidak mudah terprovokasi atau bahkan jadi provokator yang bisa memperkeruh suasana,” jelasnya.
“Semua pihak harus bisa menahan diri,” lanjutnya.
Langkah lain yang sementara diupayakan adalah perdamaian kedua pihak, dengan mempertemukan petinggi kedua ormas yang bertikai.
“Kami juga melakukan mediasi dengan kedua ormas tersebut. Sedang berproses,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, dua anggota ormas terkapar bersimbah darah di Kota Sukabumi, Jawa Barat. Keduanya menejadi korban bentrok ormas BPPKB vs Saput Jagat pada Minggu, 1 November 2020.
Dua anggota ormas yang menjadi korban bentrokan memakai pakain serba hitam. Di baju korban tertera logo ormas.
Foto lainnya menunjukkan korban bentrokan menjalani perawatan di rumah sakit. Korban mengalami 3 luka bacok di lengan kanan dan satu luka bacok di lutut kanan.
Bentrokan anggota ormas BPPKB vs Saput Jagat pecah di Jalan Lingkar Selatan Kota Sukabumi.
BACA JUGA: Pernyataan Tegas Letjen Dodik Soal Dua Anggota TNI yang Dikeroyok Pengendara Moge
Bentrokan tersebut terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Belasan orang dari kedua belah pihak itu saling menyerang dengan menggunakan tongkat kayu dan senjata tajam.(pojoksatu)
Redaktur & Reporter : Budi