jpnn.com, BLITAR - Wali Kota Blitar Santoso mengungkapkan kronologi perampokan yang terjadi di rumah dinasnya di Kota Blitar, Jawa Timur, pada Senin (12/12).
Wali Kota mengatakan saat itu dirinya baru bangun tidur sehingga masih antara sadar dan tidak sadar.
BACA JUGA: Usut Kasus Perampokan dan Penyekapan Wali Kota Blitar, Polisi Mendalami Temuan Ini
Pelaku tiba-tiba masuk ke dalam kamar dan membekap dirinya serta istri.
"Antara dalam kondisi sadar dan tidak sadar, tiba-tiba ada tiga orang masuk ke dalam kamar lewat pintu kamar sebelah timur dan langsung menyekap. Saya disuruh tengkurap, mulut dilakban, mata juga begitu. Saya tengkurap menghadap timur dengan tangan diborgol," jelasnya di Blitar, Selasa.
BACA JUGA: Pernyataan Terbaru Kombes Totok Soal Kasus Perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar
Dia mengaku kaget dengan kejadian itu. Istrinya juga disekap, disuruh berdiri menghadap arah utara. Pelaku meminta dirinya menunjukkan brankas.
Santoso mengaku tidak mempunyai brankas. Selama ini, dirinya tidak pernah menyimpan uang banyak di dalam rumah.
BACA JUGA: Usut Kasus Perampokan di Rumah Wali Kota Blitar, Polisi Periksa 7 Orang
Para pelaku sempat kesal karena dirinya tidak segera menunjukkan brankas, bahkan pelaku mengancam akan melukai istrinya jika permintaan tidak dituruti.
Hingga akhirnya dia meminta agar pelaku membuka almari. Mereka kemudian mengacak-acak isi almari dan membawa uang yang ada. Selain itu, perhiasan milik istrinya juga dibawa seperti kalung serta cincin.
Santoso juga tidak begitu jelas wajah para pelaku yang merampok itu. Dirinya hanya ingat salah satunya membawa parang sepanjang sekitar 40 sentimeter.
"Saya tengkurap dan dilakban. Sekilas kalau senjata api saya tidak (begitu jelas), yang saya lihat salah satunya bawa parang sekitar 40 sentimeter," tutur dia.
Rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso disatroni perampok pada Senin (12/1) sekitar hampir subuh.
Dalam kasus itu, pelaku yang diperkirakan berjumlah lima orang masuk ke area rumah dinas dan menyekap tiga Satpol PP Kota Blitar yang bertugas.
Saat kejadian, pelaku juga sempat merusak decoder CCTV. Pelaku membawa kabur uang tunai dan perhiasan senilai sekitar Rp400 juta.
Hingga kini, Polda Jatim dengan Polres Blitar Kota masih mengusut kasus tersebut. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wali Kota Blitar & Istri Disekap Perampok, Rekaman CCTV Ungkap Hal Penting
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha