jpnn.com - BLITAR - Polisi masih melakukan penyelidikan kasus perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso di Jalan S. Supriadi, Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur, pada Senin (12/12) pagi
Aparat Polres Blitar Kota mendalami dari rekaman CCTV di bagian luar rumah dinas yang sempat merekam adanya mobil pelat merah diduga mobil yang digunakan pelaku perampokan.
BACA JUGA: 8 Fakta Kasus Perampokan di Rumah Wali Kota Blitar, Ya Ampun
"Yang terlintas di CCTV di jalan itu pelat merah, tetapi mungkin pengalihan. Belum tentu jenis sebetulnya," kata Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono di Blitar, Senin.
Sejumlah saksi sempat melihat secara samar minibus masuk ke dalam rumah dinas Wali Kota.
AKBP Argowiyono mengatakan, para pelaku itu masuk ke dalam rumah dinas setelah melumpuhkan tiga Satpol PP Kota Blitar yang sedang bertugas menjaga rumah dinas wali kota. Ketiga anggota Satpol PP itu disekap perampok.
"Setelah melumpuhkan, baru membuka pintu dan mobil dimasukkan ke dalam baru ditutup lagi. Sementara masih kami petakan kan pintu gerbang awalnya tertutup," ujar Kapolres Blitar Kota.
BACA JUGA: Tersangka Kasus Perampokan Mati Dianiaya Polisi
Perampok Merusak Decorder CCTV
Kapolres juga mengatakan sebenarnya saat kejadian semua CCTV masih dalam keadaan aktif, namun pelaku merusak decorder dari CCTV.
"Kalau saat kejadian semua aktif. Pelaku informasinya merusak (decorder CCTV) dan kami masih dalami. Kami lakukan olah TKP awalnya hanya konstruksi kejadian. Untuk barang bukti belum identifikasi, karena itu tim identifikasi akan ambil sidik jari," kata Kapolres.
Tim dari Polda Jatim juga sudah di Blitar melakukan olah TKP.
Hingga kini, olah TKP masih berlangsung guna mengungkap kasus pencurian dengan kekerasan yang korbannya adalah Wali Kota Blitar Santoso dan istrinya.
Kapolres mengatakan, kondisi dari Wali Kota Blitar dan istri masih trauma secara psikologis. Namun, secara fisik tidak ada luka serius di tubuh mereka.
"Pastinya banyak motif dan dugaan terjadi, nanti akan kami lihat jalannya penyidikan. Kami update lagi," kata dia.
Kasus pencurian disertai dengan kekerasan terjadi di rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso dan istri.
Saat kejadian, tiga orang anggota Satpol PP Kota Blitar disekap, begitu juga dengan Wali Kota Blitar dan istri juga disekap.
Dalam kasus itu, pelaku diduga 4-5 orang beraksi pada Senin pagi, sekitar jam 03.00-04.00 WIB.
Kawanan perampok membawa senjata tajam dan meminta tuan rumah menunjukkan tempat penyimpanan barang berharga.
Pelaku perampokan membawa kabur uang dan perhiasan dengan total senilai sekitar Rp400 juta. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu