jpnn.com - JAKARTA - Pesawat Batik Air rute Ambon-Jakarta terpaksa mendarat darurat di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, pada Jumat (17/4) pagi sekitar pukul 07.20 WIT. Teror bom menghantui pesawat yang mengangkut 122 penumpang itu.
BACA JUGA: 72 Tower BTS Dibangun di Perbatasan, Tiga Provinsi Kebagian
Kronologi kejadian berawal pada saat pesawat yang diterbangkan kapten pilot Luther Latumahina itu take off pukul 06.49 WIT. Namun 10 menit kemudian setelah take off, LO dan chip reservasi Batik Air menerima pesan singkat dari nomor ponsel '085211686682' yang berbunyi, "Ada bom siap meledak di batik air tanggal 17 pagi Ambon - Jakarta".
SMS bernada teror itu lantas diteruskan oleh pihak Batik Air ke sekuriti Lion Air atas nama Andrew yang selanjutnya melaporkan kepada sekuriti bandara dan TNI AU.
BACA JUGA: Pria 36 Tahun Dibekuk Usai Beli Sabu 1,97 Gram
Mendapat berita tersebut, Kapten Pilot Luther memutuskan untuk block on di Makassar. Pada pukul 07.30 WIT, 122 penumpang plus enam orang kru pesawat dan ekstra kru tiga orang berhasil dievakuasi ke ruang tunggu Bandara Hasanuddin dengan pengawalan sekuriti Angkasa Pura.
Setelah mengevakuasi seluruh penumpang, barang bawaan di atas pesawat diperiksa. Ratusan petugas kepolisian dan TNI AU terlihat berada di ujung landasan Bandara Sultan Hasanuddin.(rmol/ris/jpnn)
BACA JUGA: WITT Deklarasi, Gapero: Organisasi tak Berkontribusi Abaikan Saja
BACA ARTIKEL LAINNYA... Teror Bom di Batik Air Rute Ambon-Jakarta yang Ditumpangi 122 Penumpang
Redaktur : Tim Redaksi