Kronologis COVID-19 di Secapa AD, Awalnya Ada yang Bisul

Minggu, 12 Juli 2020 – 07:46 WIB
KSAD Jenderal Andika Perkasa (depan) saat memberikan penjelasan terkait kasus Covid-19 di Secapa AD, di Markas Komando Daerah Militer III/Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (11/7). Foto: Muhammad Dikdik/Radarbandung.id

jpnn.com, BANDUNG - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa memantau langsung kondisi terkini di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD), di Hegarmanah, Kota Bandung, Sabtu (11/7).

Andika pengin memastikan kondisi dari para siswa yang dinyatakan positif terpapar virus corona.

BACA JUGA: Pak Yuri Beri Kabar Baik soal Klaster Secapa AD

Dalam jumpa pers di Markas Komando Daerah Militer III/Siliwangi, Bandung, Sabtu (11/7), Andika membeberkan kronologis dan situasi terkini di Secapa AD.

Dia mengungkapkan, awalnya, jumlah pasien positif Covid-19 di Secapa AD total ada 1.280.

BACA JUGA: Ribuan Orang di Secapa AD Tertulari Corona, Warga Sekitar Ogah Ikut Rapid Test

Dari total tersebut, 991 di antaranya adalah perwira siswa.

Sedangkan sisanya 289 staf atau anggota dari Secapa AD beserta keluarganya. Terhitung ada enam anggota keluarga.

BACA JUGA: Ada Rekor Baru Kasus Covid-19 dalam Sehari, Letjen Doni Sebut Klaster Secapa TNI AD

Andika menjelaskan, awal temuan kasus positif di Secapa AD, tepatnya dua pekan lalu, ia mendapatkan laporan pertama dari komandan Secapa AD.

Diawali dari ketidaksengajaan, terangnya, ada dua prajurit siswa Secapa yang berobat ke RS Dustira, Kota Cimahi untuk memeriksakan keluhan penyakit bisul (demam karena infeksi) dan masalah tulang belakang.

Namun, ternyata saat itu mereka juga diswab test dan hasilnya positif.

"Hari itu juga, saya dilapori, kemudian kami bantu alat rapid test, kirim dari Jakarta sejumlah 1.250 karena jumlah siswa Secapa saat itu dan sampai saat ini adalah 1.198," katanya.

"Namun, karena pertimbangan ada para pelatih yang berinteraksi sehari-hari dengan mereka (siswa), maka akhirnya kami kirim 1.400,” jelasnya.

Akhirnya, ungkap Andika, dilakukan rapid test dengan alat yang telah dikirim tersebut. Dan hasilnya ada 187 yang reaktif.

"Dari sana, kami ingin pastikan lagi, lakukan swab, saya kirim alatnya (untuk swab), kemudian dilakukan test di lab. Dari situlah kemudian sampai akhirnya ditemukan (angka 1.280 positif),” katanya.

Dia mengatakan, saat itu yang masuk rumah sakit ada 30 orang, dengan kategori ringan, tidak ada kategori sedang atau berat.

"Dan per hari ini, masih 17 yang dirawat di RS Dustira. Selebihnya berada di Secapa. Dari 17 itu, satu sudah negatif dan 16 yang masih positif, tetapi semuanya sudah tidak merasakan gejala apa pun juga dan satu yang negatif tetap di sana karena masalah TBC, paru-paru,” urainya.

"Sisanya yang saya jumpai barusan di Secapa, saya tanya satu per satu, saya ambil tiga secara random, tidak ada pengkondisian. Saya tanya apa yang dirasakan, yang dirasakan sama sekali tidak ada. Jadi itu situasi yang sekarang,” imbuhnya.

Kemudian, ia mengungkapkan, sejak Selasa kemarin juga telah dilakukan swab test kedua, dan itu masih dilakukan.

"Dari swab kedua, yang sudah keluar hasilnya ada 14 yang dinyatakan negatif dan 296 kami masih menunggu hasil dari pemeriksaan lab PCR. Jadi, sekarang, baik yang siswa maupun yang staf Secapa yang tadinya 1.280 sudah berkurang. Dari siswa berkurang 17, staf atau anggota Secapa berkurang 12. Yang 296 ini belum dilapori dari RS untuk hasilnya,” tuturnya.

“Kami akan memuntaskan swab kedua sampai didapat (hasil), kemudian berangkat dari situ (dilakukan upaya penanganan),” imbuhnya.

Bagi yang sudah negatif, lanjut Andika, sekarang sudah pisahkan dari yang positif, di tempat berbeda, tetapi masih di lingkungan Secapa.

"Dan kami sudah siapkan (tempat) apabila hasil dari 296 tadi jika ada yang negatif,” tuturnya.

Dari Bandung, Andika juga menuju ke Pusat Pendidikan Polisi Militer (Pusdikpom) di Cimahi untuk melihat 101 prajurit yang juga positif. Dari jumlah 101 itu, 25 di antaranya staf dan anggota dari Pusdikpom sendiri. Sedangkan 76 lainnya adalah siswa. (muh/ysf/radarbandung.id)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler