Kru Kapal Penyeludup 1 Ton Sabu-Sabu Itu tak Saling Kenal

Minggu, 11 Februari 2018 – 21:53 WIB
Anggota TNI AL mengawal sabu dan empat tersangka dengan bersenjata lengkap saat ekspos di Lanal Batam, Batuampar, Sabtu (10/2). Sabu seberat satu ton ini dibawa oleh kapal MV Sunrise Glory. F. Dalil Harahap/Batam Pos/jpg

jpnn.com, BATAM - Wakasal Laksamana Madya TNI Achmad Taufiqoerrochman mengatakan pihaknya masih terus menyelidiki kasus penyeludupan 1 ton sabu-sabu ke Batam, Kepri.

Di hadapan penyidik TNI AL dan BNN, Nakhoda Kapal dan tiga kru kapal Sunrise Glory mengaku tidak saling kenal. Mereka mengaku direkrut seseorang di Taiwan.

BACA JUGA: Ketua DPR: Hukum Mati Penyeludup Narkoba

“Tidak saling kenal mereka ini, ini sedang kami selidiki lebih lanjut,” kata Achmad Taufiqoerrochman, Sabtu (10/2).

Kendala penyelidikan ini, kata Achmad karena bahasa. Keempat orang ini tidak mengerti Bahasa Inggris, hanya tahu bahasa mandarin.

BACA JUGA: Pembawa 1 Ton Sabu Diduga Satu Jaringan dengan Wonderlust

“Kami sedang datangkan ahli bahasa, agar memudahkan penyidikan,” ucapnya.

Terkait nama-nama empat orang ini. Achmad mengatakan pihaknya masih melakukan pengembangan, sehingga belum bisa disebutkan.

BACA JUGA: Usai Endus 1 Ton Sabu, Kondisi Anjing Pelacak…Duuuh

“Masih kami kembangkan dulu, nanti baru akan disampaikan perkembangan selanjutnya,” tuturnya.

Pengembangan ini juga terkait dengan dugaan, kapal ini sudah pernah mengirimkan sabu-sabu ke Indonesia sebelumnya. “Jaringan mananya, akan kami ungkap nanti,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan Kapal Sunrise Glory ini sempat kabur, saat akan didekati KRI Sigurot 864, Rabu (7/2) lalu.

“Dari situlah, kami diamankan petugas karena gerak-geriknya mencurigakan dan dia menyalahi aturan perairan di Indonesia dengan mengibarkan bendera Singapura di perairan Indonesia,” ujar Komandan Guskamlabar, Laksamana Pertama Bambang Irwanto.

Setelah dihentikan dan diperiksa, ternyata seluruh dokumen yang dibawa, semuanya palsu atau hanya foto kopian saja. Dokumen tersebut menyatakan bahwa kapal tersebut adalah kapal tangkap ikan.

Mulanya Keempat orang China Taipei ini, mengaku kapal yang dinaikinya adalah kapal milik orang Indonesia. Setelah di cek, ternyata mereka memasang empat bendera yakni Singapura, Indonesia, Malaysia dan China Taipei.

Hal tersebut dilakukan untuk penyamaran saja atau mengelabuhi petugas patroli laut di beberapa negara nantinya.

“Ternyata modus ini digunakan untuk menyelundupkan sabu,” ungkap Bambang. (ska)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 1 Ton Sabu Kira-kira Merusak Berapa Juta Orang? Wow!


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler