KSAD Jenderal TNI Dudung Meresmikan 2 Satuan Tempur di NTT

Kamis, 19 Mei 2022 – 11:56 WIB
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman (kiri) menjabat tangan Danyon Armed 22/155 GS Letkol Bobby usai meresmikan Batalyon Arhanud dan Batalyon Armed di Kupang, Kamis (19/5).ANTARA/Kornelis Kaha.

jpnn.com, KUPANG - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman meresmikan Batalyon Artileri Pertahanan Udara atau Arhanud 9/Angkasa Widya Jayanta, dan Batalyon Artileri Pertahanan Daerah (Armed) 20/155 GS/Bhadika Yudha di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Saat ini, dua batalyon itu sudah dilengkapi dengan sejumlah persenjataan tempur. 

BACA JUGA: Jenderal Dudung: Prajurit TNI AD Harus Hadir di Tengah-Tengah Kesulitan Rakyat 

Mulai dari senjata meriam Caesar 155, kendaraan taktis, dan kendaraan logistik, serta senjata lainnya. 

Berdasar pantauan di lapangan, peresmian dua batalyon itu ditandai dengan penandatangan surat keputusan oleh KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan juga Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sony Aprianto. 

BACA JUGA: Menjawab Tantangan Pendidikan Tinggi Militer, Jenderal Andika Ingin Sesko TNI jadi Setingkat War College

Kemudian, dilanjutkan dengan penandatangan prasasti.

"Kehadiran dua satuan tempur baru ini tentunya merupakan suatu hal yang sangat strategis," kata Jenderal Dudung saat memberikan kata sambutan pada apel peresmian Batalyon Arhanud 9/Angkasa Widya Jayanta dan Batalyon Armed 20/155 GS/Bhadika Yudha di Lapangan Yon Arhanud Kabupaten Kupang, Kamis (19/5). 

BACA JUGA: TNI AU Mengizinkan Pesawat Asing DA62 Melanjutkan Penerbangan

Menurut dia, selaian sebagai penjaga wilayah perbatasan RI-Timor Leste, kehadiran dua batalyon ini juga dapat membantu akselerasi pembangunan serta perekonomian masyarakat di daerah.

Tak hanya itu, jenderal bintang empat itu menambahkan kehadiran dua batalyon tersebut juga diharapkan bisa ikut membantu meningkatkan sumber daya manusia (SDM),  serta membantu menangani kesulitan masyarakat di daerah.

Menurut dia, dengan dihadapkan adanya lingkungan yang strategis, serta ancaman aktual dan potensial terhadap kedaulatan NKRI, maka diperlukan kekuatan pertahanan yang dapat melindungi berbagai daerah, termasuk wilayah Indonesia. 

"Karena ancaman bisa datang dari mana pun, sehingga eksistensi satuan tempur sangat relevan ditempatkan di NTT," kata mantan Panglima Kostrad, itu.

Dia mengakui bahwa saat ini dua batalyon itu masih banyak kekurangannya, mulai dari personel serta fasilitas lainnya. 

Namun, mantan Panglima Kodam Jaya itu berharap personel yang ada tetap bekerja secara maksimal. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler