jpnn.com - JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman menyatakan pihaknya telah mempersiapkan pengamanan dengan matang sebelum dan sesudah pemungutan suara pilpres 9 Juli mendatang.
Meski demikian, ia mengaku situasi keamanan dan politik juga akan dipengaruhi hasil quick qount usai pemungutan suara.
BACA JUGA: Berpeluang Besar Menang, Jokowi-JK Harus Tutup Potensi Kecurangan
"Kalau selisih tipis kita lebih waspada, tapi kalau selisihnya lebih dari 5 persen itu akan lebih aman," ujar Budiman di Mabes AD, Jakarta Pusat, Minggu (6/7).
Oleh karena itu, ujar Budiman, pihaknya juga aktif memantau hasil quick count nanti. Sebelum ada keputusan resmi hasil Pilpres 2014 dari KPU, katanya, situasi politik dan keamanan patut diawasi untuk menghindari konflik antar dua kubu pasangan capres dan cawapres.
BACA JUGA: Tegaskan Netralitas di Pilpres, KSAD Siagakan Seluruh Anak Buah
Budiman menyatakan semua daerah menjadi prioritas TNI, karena kerawanan bisa terjadi di mana saja. Ia pun tidak menampik bahwa wilayah Papua memang termasuk yang jadi sorotan akibat adanya ancaman kelompok separatis. Namun, ia memastikan ancaman tersebut tidak akan sampai mengganggu jalannya pemilu.
"Mulai hari ini seluruh anggota TNI AD melakukan siaga pengamanan sampai dengan waktu keputusan hasil yang dilakukan KPU. Di Papua memang ada ancaman, tapi Insya Allah tidak ada apa-apa," tandas Budiman. (flo/jpnn)
BACA JUGA: KSAD Kembali Pastikan Anak Buah Netral di Pilpres
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibaratkan Konser Salam 2 Jari Dekrit Rakyat agar Dipimpin Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi